Parapuan.co - Sebentar lagi, Film Dokumenter Demi Lovato berjudul Demi Lovato: Dancing With the Devil akan segera tayang.
Dokumenter ini akan tayang menjadi 4 bagian serial dokumenter di YouTube resmi Demi Lovato mulai tanggal 23 Maret 2021.
Dalam dokumenter tersebut, Demi menceritakan pengalaman masa kelamnya, yakni saat ia mengalami overdosis akibat obat-obatan yang dikonsumsinya, kehidupan masa lalu, dan juga karier.
Baca Juga: Realita Aktris Hollywood: Evan Rachel Wood Jadi Korban Kekerasan Seksual Penyanyi Marilyn Manson
Dilecehkan Saat Overdosis
Tak hanya ceritakan kondisi overdosisnya, rupanya Demi Lovato juga menceritakan soal kekerasan seksual yang pernah dialami.
Melansir People, Demi bercerita bahwa ia pernah dilecehkan oleh pengedar narkoba.
"Saya tak hanya overdosis. Saya dimanfaatkan," ujar penyanyi berusia 28 tahun tersebut.
Teman Demi, Sirah Mitchell menjelaskan bahwa Demi diberikan heroin yang dicampur dengan fentanil malam itu.
Baca Juga: Waspada! Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat, Ini 9 Bentuknya
"Ia (pelaku) juga membiarkannya mati setelah memanfaatkannya," jelas Sirah.
Demi yang sedang dalam kondisi overdosis itu tak sadar, ia baru menyadari bahwa yang dilakukannya pada malam itu tak terdapat konsen (kesepakatan) dan merupakan tindakan pelecehan beberapa lama setelahnya.
"Tak sampai sebulan setelah overdosis itu saya menyadari bahwa saya tidak dalam kondisi yang baik untuk membuat keputusan konsensual," tuturnya.
Kekerasan Seksual Saat Ia Berusia 15 Tahun
Baca Juga: Sexting dan 8 Jenis Kekerasan Berbasis Gender Online, Apa Itu?
Pengalaman yang masih menimbulkan trauma itu ternyata juga dialami Demi saat berusia 15 tahun.
Saat masa remajanya, Demi pernah mengalami kekerasan seksual.
Demi juga menceritakan itu dalam dokumenternya.
"Saat aku remaja, aku juga berada di situasi yang sama. Aku kehilangan keperawananku dalam pemerkosaan," kata Demi.
Baca Juga: Waspada! Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat, Ini 9 Bentuknya
Demi menceritakan bahwa saat itu ia tidak siap mengalami hal keji tersebut.
"Saya adalah bagian dari Disney saat itu yang mengatakan bahwa mereka menunggu sampai pernikahan. Saya tidak menemukan hal romantis," ujar Demi.
"Itu bukan untukku. Itu sangat mengecewakan. Lalu aku harus bertemu orang ini setiap waktu sehingga aku mogok makan dan menyelesaikan hal ini dengan cara lain," lanjut Demi.
Demi mengatakan akan membongkar semuanya dan menceritakan hal-hal yang akhirnya memengaruhinya saat dewasa.
Baca Juga: Kekerasan Emosional Bisa Berdampak Serius. Apa yang Harus Dilakukan?
Saat menghadapi kekerasan seksual di usia remaja, Demi pernah mencoba mengungkapkan apa yang terjadi padanya kepada orang dewasa.
Namun, pelakunya tak pernah diberi hukuman atas itu.
"Mereka tidak pernah dikeluarkan dari film mereka. Aku selalu diam karena selalu ada yang ingin aku katakan. Entahlah, aku lelah membuka mulut," katanya sambil membongkar kejadian yang ia alami.
Baca Juga: Alami Pelecehan Seksual? Ini Beberapa Hal yang Dapat Kamu Lakukan
Setelah dua pengalaman pelecehan seksualnya, Demi pernah berusaha untuk menghubungi pelaku dan berusaha bertindak tegas.
"Aku menelepon orang itu kembali sebulan kemudian dan mencoba memperbaikinya dengan memegang kendali. Semua itu membuatku merasa lebih buruk," kata Demi saat menceritakan tindakannya.
Kedua peristiwa itu menimbulkan trauma mendalam bagi Demi.
"Saya benar-benar menyalahkan diri sendiri selama bertahun-tahun, itulah sebabnya saya mengalami kesulitan untuk menerima kenyataan bahwa itu adalah pelecehan ketika terjadi," katanya di tempat lain.
(*)