Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Bagaimana Peran Keluarga dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak Perempuan?

Saras Bening Sumunar - Rabu, 25 Juni 2025
Peran keluarga dalam tumbuh kembang anak perempuan.
Peran keluarga dalam tumbuh kembang anak perempuan. Satoshi-K

Parapuan.co - Di tengah arus perubahan sosial dan kemajuan teknologi yang semakin pesat, keluarga tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal secara fisik, tetapi juga menjadi pilar utama dalam pembentukan nilai-nilai moral, kepercayaan diri, dan kesehatan mental anak-anak, khususnya anak perempuan.

Mengingat anak perempuan sering kali menghadapi tantangan ganda, baik dari konstruksi sosial yang patriarkis maupun dari tekanan identitas gender, maka peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang mereka menjadi sangat krusial dan tidak bisa diabaikan begitu saja.

Dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional, momen ini bukan sekedar seremonial biasa, melainkan juga menjadi refleksi. Pasalnya, keberhasilan seorang anak perempuan untuk tumbuh menjadi perempuan dewasa yang sehat, cerdas, dan berdaya tidak hanya bergantung pada sekolah atau masyarakat luas. Melainkan juga sangat ditentukan oleh kualitas pengasuhan dan iklim emosional yang diciptakan di dalam rumah.

Lantas, seberapa penting peran keluarga dalam tumbuh kembang anak perempuan?

Keluarga sebagai Pondasi Pertama Pembentukan Identitas Anak Perempuan

Kamu mungkin tidak menyadari, tetapi interaksi pertama anak perempuan dengan dunia dimulai dari dalam keluarga. Sejak kecil, anak perempuan belajar memahami siapa dirinya, bagaimana ia dipandang oleh orang lain, dan seperti apa seharusnya ia bersikap.

Yaitu melalui cara orang tuanya, khususnya ibu dan ayah, dalam memperlakukan dan membicarakan peran perempuan. Jika keluarga mampu menciptakan ruang yang suportif, anak perempuan akan tumbuh dengan identitas diri yang positif, percaya diri, dan tidak ragu menyuarakan pendapatnya.

Sebaliknya, jika sejak dini anak perempuan menerima pesan-pesan bias gender, seperti bahwa perempuan harus selalu penurut, lemah lembut, atau tidak pantas mengejar cita-cita tertentu karena jenis kelaminnya, maka identitas dan potensinya akan terhambat sejak awal.

Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk memberikan kebebasan dalam batasan yang sehat, sambil terus menanamkan nilai-nilai kesetaraan, keberanian, dan tanggung jawab kepada anak perempuan.

Baca Juga: Kata Riset Soal Ancaman Seksisme terhadap Perempuan dan Anak Perempuan di Media Sosial

Menanamkan Rasa Aman Emosional

Sementara merujuk dari laman Verywell Mind, anak perempuan membutuhkan rasa aman secara emosional untuk bisa tumbuh dengan mental yang sehat.

Ketika kamu sebagai orang tua mampu memberikan perhatian, mendengarkan keluh kesahnya tanpa menghakimi, dan hadir dalam setiap fase emosionalnya mulai dari masa anak-anak, remaja, hingga pubertas, kamu telah memberikan salah satu hadiah terbesar dalam hidupnya.

Rasa aman ini akan menjadi dasar bagi kepercayaan dirinya dalam berinteraksi dengan dunia luar. Lebih dari itu, rasa aman emosional juga membuat anak perempuan tidak mudah mencari validasi dari luar atau dari lingkungan yang tidak sehat, termasuk dalam hubungan pertemanan atau percintaan.

Dalam konteks ini, ayah memiliki peran yang tak kalah penting dibanding ibu. Hubungan positif antara ayah dan anak perempuan dapat membentuk persepsi anak terhadap laki-laki dan membuatnya lebih selektif dalam membangun hubungan sosial maupun romantis.

Dukungan terhadap Pendidikan dan Impian Anak Perempuan

Masih banyak keluarga di berbagai belahan dunia yang secara tidak sadar membatasi cita-cita anak perempuan dengan dalih perempuan nanti juga akhirnya akan mengurus rumah tangga.

Pandangan semacam ini justru mengkerdilkan potensi yang sebenarnya bisa dikembangkan. Keluarga harus menjadi pendukung utama bagi pendidikan dan impian anak perempuan, tanpa melihat batasan gender.

Ketika Kawan Puan mendukung impian anak perempuanmu, apa pun bidangnya entah menjadi ilmuwan, seniman, pilot, itu artinya kamu sedang membangun generasi perempuan yang akan membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Anak perempuan yang merasa didukung oleh keluarganya akan lebih berani mengambil risiko, lebih tahan banting menghadapi kegagalan, dan lebih konsisten dalam mengejar tujuannya.

Baca Juga: Baik untuk Tumbuh Kembang, Ini 3 Cara Bonding Ibu dan Anak Perempuan

(*)

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.