5 Kebutuhan Emosional Istri yang Ternyata Sering Diabaikan Suami

Saras Bening Sumunar - Selasa, 24 Juni 2025
Kebutuhan emosional istri yang sering diabaikan suami.
Kebutuhan emosional istri yang sering diabaikan suami. PokPak05

Parapuan.co - Dalam kehidupan pernikahan, banyak pasangan mungkin mengira bahwa hubungan suami istri yang sehat hanya dibangun melalui pemenuhan kebutuhan fisik dan materi semata.

Suami merasa sudah menjalankan perannya dengan baik saat mampu memenuhi kebutuhan finansial keluarga, menyediakan rumah nyaman, bahkan memberikan uang bulanan.

Banyak suami tidak menyadari bahwa ada satu aspek yang jauh lebih penting dan menjadi fondasi emosional dalam pernikahan, yaitu pemenuhan kebutuhan emosional istri.

Sayangnya, kebutuhan emosional ini justru seringkali menjadi bagian yang diabaikan, tidak disadari, bahkan dianggap tidak penting oleh sebagian suami. Padahal, saat kebutuhan emosional seorang istri tidak terpenuhi dalam hubungan pernikahan, konsekuensinya bisa sangat serius.

Hubungan bisa renggang, komunikasi jadi memburuk, rasa cinta memudar, dan lebih buruk lagi bisa berujung pada perselingkuhan atau perceraian. Lalu, apa sebenarnya kebutuhan emosional seorang istri yang kerap tidak disadari oleh suami?

1. Didengarkan

Salah satu kebutuhan emosional utama istri adalah merasa didengar tanpa dihakimi. Istri ingin suaminya hadir secara emosional, bukan hanya secara fisik. Ketika seorang istri berbicara tentang kekhawatirannya, kelelahan, atau sekadar berbagi cerita hariannya, ia tidak selalu mencari solusi, tetapi lebih ingin didengarkan dengan empati.

Sayangnya, banyak suami yang cenderung bersikap praktis atau defensif saat mendengar keluhan istri, bahkan terkadang memilih diam atau mengalihkan pembicaraan.

2. Mendapatkan Apresiasi

Baca Juga: Tampak Sederhana, 5 Aktivitas Ini Bisa Meningkatkan Keintiman Hubungan Suami Istri

Sering kali, istri melakukan begitu banyak hal namun diabaikan seperti mengurus anak, mengelola rumah, bahkan membantu mencari penghasilan. Namun, karena dilakukan setiap hari, suami jadi terbiasa dan lupa memberikan apresiasi.

Padahal, ucapan terima kasih yang sederhana bisa menjadi penguat emosional yang luar biasa bagi istri.

3. Kedekatan Emosional

Istri membutuhkan sentuhan bukan hanya dalam konteks fisik, tapi juga dalam bentuk pelukan, genggaman tangan, atau kontak mata yang hangat. Sentuhan semacam ini membangun rasa aman dan keterikatan emosional.

Ketika suami menjadi semakin cuek, tidak lagi memberikan sentuhan hangat, istri bisa merasa kesepian meski tinggal serumah.

4. Komunikasi Terbuka

Bagi istri, komunikasi bukan sekadar tukar informasi, tetapi sarana untuk membangun koneksi batin. Istri ingin tahu bahwa suaminya terbuka, jujur, dan tidak menutup diri terhadap perasaan maupun masalah yang sedang dihadapi.

Ketika suami cenderung tertutup, menjauh saat diajak bicara dari hati ke hati, atau bahkan enggan membahas hal-hal sensitif, istri bisa merasa seperti orang asing di rumahnya sendiri. Kepercayaan mulai terkikis hingga konflik yang seharusnya bisa diatasi sejak dini malah menjadi bom waktu dan bisa meledak kapan saja.

Baca Juga: Perbaiki Hubungan Suami Istri, Ini 8 Gestur untuk Bilang Cinta Tanpa Kata-Kata

5. Dukungan

Momen-momen seperti kelelahan mengasuh anak, kehilangan anggota keluarga, atau tekanan pekerjaan bisa membuat istri merasa rapuh. Di saat seperti ini, mereka membutuhkan pelukan, kata-kata yang menenangkan, dan dukungan emosional dari suaminya.

Apa yang Terjadi Jika Kebutuhan Emosional Istri Diabaikan?

Sarah O'Leary, seorang terapis perkawinan dan keluarga menyebut bahwa pengabaikan kebutuhan emosional perempuan, terutama istri, memberikan dampak yang begitu kompleks.

"Hal itu (pengabaian kebutuhan emosiona) bisa membuat istri menjauh. Kamu tidak lagi merasa aman secara emosional atau terlindung dalam hubungan karena pengabaian ini," ujar Sarah O'Leary dikutip dari laman Brides.

Selain berdampak pada hubungan pernikahan, pengabaian emosional ini rupanya juga berdampak pada kesejahteraan pribadi dirimu sendiri, baik secara fisik maupun mental.

Ketika kebutuhan emosional istri tidak terpenuhi, ia akan mulai merasa sendirian dalam pernikahan. Kesenjangan ini lambat laun akan menjadi jurang yang sulit dijembatani, membuat komunikasi semakin renggang, dan rasa saling percaya memudar.

Lebih jauh lagi, rasa kesepian, sedih, tidak dihargai, atau tertekan karena hubungan yang tidak sehat bisa memicu stres, kecemasan, bahkan depresi pada istri. Hal ini tentu akan berdampak besar pada seluruh aspek kehidupan rumah tangga.

Baca Juga: 4 Cara Menjaga Hubungan Suami Istri Pasca Kabar Kehamilan Tak Direncanakan

(*)

Sumber: Brides
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini