5 Kesalahan Membuat CV Lamaran Kerja yang Sebaiknya Dihindari

Saras Bening Sumunar - Sabtu, 10 Mei 2025
Kesalahan membuat CV lamaran kerja.
Kesalahan membuat CV lamaran kerja. MangoStar_Studio

Parapuan.co - Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, Curriculum Vitae (CV) bukan sekadar dokumen formal, melainkan representasi awal dari dirimu di mata perekrut. CV yang disusun dengan baik dapat membuka pintu menuju wawancara dan pekerjaan impianmu.

Sering tak disadari, kesalahan kecil dalam CV bisa menjadi penghalang besar hingga membuat lamaranmu terabaikan. Banyak kesalahan kecil dalam penulisan CV justru dapat memberi kesan negatif kepada perekrut. Oleh karena itu, penting memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut agar CV milik kita menonjol di antara ratusan pelamar lainnya.

Merangkum dari laman Kompas.com, berikut kesalahan membuat CV lamaran kerja yang wajib dihindari pencari kerja, seperti:

1. Kesalahan Ejaan dan Tata Bahasa

Salah satu kesalahan paling umum yang sering dilakukan oleh para pencari kerja adalah penulisan atau typo. Seharusnya, ini bisa dihindari jika kamu lebih teliti dalam menyusunnya.

Banyak pelamar kerja yang terlalu terburu-buru atau kurang cermat dalam mengecek kembali CV buatan mereka. Padahal, kesalahan seperti penggunaan tanda baca yang tidak tepat, salah penulisan kata, atau format kurang rapi dapat mengurangi kesan profesional dari dokumen tersebut.

Oleh karena itu, sebelum mengirimkan CV ke perusahaan, sebaiknya luangkan waktu untuk membacanya dengan saksama dan perlahan. Kemudian, tandai bagian-bagian yang dirasa salah agar bisa segera dikoreksi.

Apabila merasa kurang yakin, kamu juga bisa meminta bantuan teman atau kerabat untuk ikut meninjau ulang CV agar hasil akhirnya benar-benar maksimal dan bebas dari kesalahan mendasar.

2. Memasukkan Data Palsu

Baca Juga: 3 Kiat Membuat CV Lowongan Kerja Lebih Valuable, Menarik Perhatian HRD

Kesalahan lain yang lebih serius dan tidak boleh dilakukan dalam menyusun CV adalah mencantumkan informasi palsu hanya demi memperbesar peluang untuk diterima kerja. Meski sangat ingin mendapatkan pekerjaan tertentu, bukan berarti menyisipkan data diri atau pengalaman kerja yang tidak sesuai kenyataan boleh dilakukan.

Sebaiknya, tulis semua informasi dengan jujur, sesuai kemampuan dan pengalaman yang memang kamu miliki. Perlu diingat bahwa kemungkinan besar pihak HRD akan mengonfirmasi detail dalam CV milikmu.

Jika ketahuan bahwa kamu berbohong, hal itu akan menjadi nilai negatif yang cukup besar dan bisa membuat peluangmu untuk lolos semakin kecil. Selain itu, HRD juga akan menganggapmu sebagai calon karyawan yang tidak jujur dan kurang bisa dipercaya.

3. CV Terlalu Panjang

CV sebaiknya dibuat sebagai ringkasan dari pengalaman kerja dan kemampuanmu, bukan sebagai catatan lengkap seluruh perjalanan hidupmu, sehingga kamu cukup menyusunnya dalam satu atau dua halaman saja.

Informasi dalam CV harus singkat, padat, dan relevan dengan posisi yang dilamar, termasuk data diri, pengalaman kerja signifikan, serta pencapaian-pencapaian pendukung kualifikasimu.

Untuk riwayat pendidikan, kamu cukup mencantumkan jenjang pendidikan terakhir atau yang relevan saja. Tak perlu menuliskan dari tingkat TK hingga SMP.

Pastikan juga kamu mencantumkan alamat email dan nomor telepon yang masih aktif agar mudah dihubungi oleh HRD, serta sertakan foto formal untuk menambah kesan profesional pada CV-mu. 

Baca Juga: 7 Tips Membuat CV ATS Friendly untuk Apply Lowongan Kerja di Glints

4. Format CV Tidak Tepat

Di zaman sekarang, sudah banyak tersedia aplikasi maupun situs web penyedia template untuk membuat CV, mulai dari paling sederhana hingga yang tampak kreatif dan menarik.

Meskipunbisa bebas memilih desain sesuai selera, kita tetap harus bijak dalam menyesuaikan format CV sesuai jenis perusahaan yang dilamar.

Jika melamar di perusahaan rintisan (startup) atau industri kreatif, kamu bisa menggunakan CV dengan desain yang lebih menonjolkan sisi kreativitasmu.

Sebaliknya, saat kita melamar di instansi formal seperti BUMN atau perusahaan bersifat konservatif, sebaiknya gunakan format lebih sederhana dan tampak profesional.

5. Menggunakan Satu CV untuk Semua Lamaran Kerja

Kesalahan umum lainnya yang sering dilakukan para pencari kerja adalah menggunakan satu CV untuk melamar berbagai posisi pekerjaan berbeda.

Padahal, hal ini bisa menyebabkan informasi yang ditampilkan menjadi kurang relevan dengan kebutuhan posisi lamaranmu. Agar lebih efektif, sebaiknya kamu menyesuaikan isi CV dengan pekerjaan yang dituju.

Misalnya, jika kamu melamar sebagai admin media sosial, maka kamu harus menekankan keterampilan serta pengalaman yang berhubungan langsung dengan pekerjaan tersebut.

Kamu bisa melampirkan pencapaian atau proyek-proyek yang pernah ditangani di bidang serupa. Dengan begitu, HRD akan lebih mudah menilai seberapa cocok kamu untuk posisi tersebut.

Baca Juga: Jarang Disorot, Bagaimana Nasib Generasi X di Tengah Persaingan Kerja Milenial dan Z?

(*)