Fenomena Remaja Mudah Terpengaruh Konten Media Sosial, Kenapa?

Saras Bening Sumunar - Selasa, 29 April 2025
Remaja mudah terpengaruh konten media sosial.
Remaja mudah terpengaruh konten media sosial. Phynart Studio

2. Perkembangan Sosial Emosional

Berikutnya, ada perkembangan sosial emosional yang membuat remaja terpengaruh konten di media sosial. Kawan Puan, perkembangan sosial emosional adalah ketika remaja sedang dalam tahap mencari identitas dan kedekatan dengan lawan jenis atau orang lain.

Remaja mulai mengembangkan identitas pribadinya. Jadi, mereka menggunakan media sosial untuk mengeksplorasi siapa dirinya. Bisa pula meniru figur yang mungkin mereka anggap populer atau keren.

"Dan sudah mulai membandingkan diri dengan orang lain. Di fase ini, dalam perkembangan sosial emosional ini, penting penilaian dari teman sebayanya," kata Agnes.

3. Perkembangan Otak

Perkembangan otak berkaitan dengan prefrontal cortex atau korteks prefrontal, yakni bagian otak yang terletak di bagian depan kepala.

"Ini fungsinya memang memandu manusia dalam mengambil keputusan, merencanakan hal-hal di masa depan, dan mengontrol diri, dan melihat konsekuensi dan risiko," jelas Agnes.

Bagian otak ini baru sepenuhnya berkembang ketika manusia mencapai pertengahan usia 20 tahun. Artinya, korteks prefrontal pada remaja belum begitu berkembang.

Sehingga, mereka cenderung belum bisa melihat konsekuensi dari apa yang dilakukan berdasarkan apa yang dilihatnya di media sosial. Pada remaja yang tidak dilatih dalam berpikir kritis, mereka bisa dengan mudah menerima informasi apapun dari media sosial tanpa dicerna melalui penalaran.

"Ditambah lagi, secara biologisnya secara hormonal dan fungsi emosinya lagi aktif di pubertas. Jadi, mereka lebih cenderung untuk bertindak karena emosi dibandingkan pakai nalar," tutur Agnes.

Melihat banyaknya faktor yang membuat remaja rentan terhadap pengaruh media sosial, maka penting bagi orang tua, pendidik, serta pembuat kebijakan untuk berperan aktif dalam memberikan pendampingan dan edukasi digital yang berkelanjutan.

Mengajak remaja berdiskusi tentang isi konten yang mereka lihat, mengajarkan cara berpikir kritis, serta membangun kepercayaan diri dan identitas diri yang kuat adalah langkah konkret yang bisa dilakukan sejak dini.

Baca Juga: Dampak Buruk Terlalu Banyak Terpapar Media Sosial dan Dunia Digital

(*)