OpenAI Rilis Detektor Deepfake Baru, Bisakah Cegah Perempuan Jadi Korban?

Rizka Rachmania - Jumat, 10 Mei 2024
OpenAI, perusahaan yang menciptakan ChatGPT, merilis detektor deepfake untuk peneliti disinformasi, cegah perempuan jadi korban kejahatan deepfake.
OpenAI, perusahaan yang menciptakan ChatGPT, merilis detektor deepfake untuk peneliti disinformasi, cegah perempuan jadi korban kejahatan deepfake. EvgeniyShkolenko

Parapuan.co - OpenAI baru-baru ini mengatakan bahwa mereka merilis sebuah detektor deepfake terbarunya untuk diteliti para peneliti disinformasi.

Melansir dari nytimes.com, pada Selasa, (07/05/2024), OpenAI mengatakan akan membagikan detektor deepfake terbarunya kepada sekelompok kecil peneliti disinformasi.

Kontribusi OpenAI tersebut diharapkan agar para peneliti disinformasi dapat menguji alat tersebut dalam situasi dunia nyata dan membantu menemukan cara untuk memperbaikinya.

"Ini untuk memulai penelitian baru," ujar Sandhini Agarwal, peneliti OpenAI yang berfokus pada keselamatan dan kebijakan. "Itu sangat dibutuhkan," tambahnya.

Sebelumnya, OpenAI telah merilis alat detektor yang dirancang untuk mendeteksi konten yang dibuat oleh generator gambar populernya, DALL-E.

Namun perusahaan rintisan AI (Artificial Intelligence) terkemuka itu mengakui bahwa alat tersebut hanyalah sebagian kecil dari apa yang diperlukan untuk melawan deepfake dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

Nah, detektor baru dari OpenAI kali ini mampu mengidentifikasi dengan benar 98,8 persen gambar yang dibuat oleh DALL-E 3, versi terbaru dari DALL-E yang dikembangkan oleh OpenAI.

Akan tetapi, OpenAI mengatakan bahwa alat detektor deepfake tersebut tidak dirancang untuk mendeteksi gambar dari generator populer lainnya yakni Midjourney dan Stability.

OpenAI bergabung dengan Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA) atau Koalisi untuk Asal dan Keaslian Konten untuk mengembangkan kredensial untuk konten digital.

Baca Juga: Taylor Swift Jadi Salah Satu Korbannya, Ketahui Apa Itu Deepfake

Sumber: nytimes.com,teen vogue
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania