63 Persen Anak Muda Pakai Aplikasi Kencan Tapi Sedikit yang Sampai Menikah, Apa Sebabnya?

Arintha Widya - Kamis, 29 Februari 2024
Ilustrasi survei jumlah pengguna aplikasi kencan online di Indonesia
Ilustrasi survei jumlah pengguna aplikasi kencan online di Indonesia Freepik

Beberapa kejadian tidak menyenangkan ini meliputi penipuan profil (71 persen), penggunaan bahasa yang kasar atau tidak sopan (52 persen), hingga pelecehan seksual (30 persen).

Selain itu, pengguna juga mengalami perselingkuhan (23 persen), penipuan uang (22 persen), cyberstalking (21 persen), dan pencurian identitas atau doxing (21 persen).

Kejadian-kejadian tersebut mendorong pengguna untuk menjadi lebih berhati-hati dalam berinteraksi di platform.

Mayoritas responden mengatakan akan mengecek profil secara menyeluruh sebelum memulai percakapan yang lebih serius.

Mereka juga memastikan untuk tidak membagikan informasi pribadi kepada orang yang baru dikenal maupun mencantumkannya pada laman profil.

Sebelum memutuskan untuk bertemu secara langsung, mayoritas pengguna bakal membangun komunikasi dan mengecek profil media sosial terlebih dahulu.

Hal ini menunjukkan keinginan untuk membangun keakraban dan kepercayaan dengan orang yang baru mereka temui di aplikasi, sebelum melangkah lebih jauh.

Demikian hasil survei Populix terkait kebiasaan penggunaan aplikasi kencan generasi muda di Indonesia.

Kawan Puan sendiri pakai aplikasi kencan online enggak nih untuk mencari pasangan?

Baca Juga: Tren Bahasa Cinta dan Gaya Komunikasi Kencan Online dalam Tinder Year in Swipe 2023

(*)