Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Jadi Permasalahan di Indonesia, Ini inisiatif Berkelandungan untuk Percepatan Penurunan Angka Stunting di Indonesia

Kompas.com - 08/02/2024, 16:45 WIB
Anak stunting masih bisa diselamatkan. ChoreographAnak stunting masih bisa diselamatkan.
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan tersebut disebabkan oleh kekurangan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Hal ini sering kali mengakibatkan rendahnya tinggi badan menurut usia.

Stunting sampai saat ini masih menjadi masalah Indonesia. Terutama pada anak-anak dan bayi.

Masalah stunting ini tentu membuat banyak orang tua resah dan menjaga gizi anaknya sedini mungkin.

Mencegah stunting melibatkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, dengan fokus pada aspek-aspek kesehatan, gizi, sanitasi, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah stunting:

1. Pemberian Makanan Bergizi: Memastikan bahwa anak-anak menerima makanan yang kaya akan nutrisi, termasuk protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat. ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi sangat penting. Setelah itu, makanan padat yang kaya akan nutrisi harus diperkenalkan bersamaan dengan menyusui.

2. Akses Terhadap Perawatan Kesehatan: Menyediakan akses yang mudah dan terjangkau ke perawatan kesehatan dasar, termasuk layanan kesehatan maternal dan anak, vaksinasi, dan pengobatan penyakit infeksi.

3. Pendidikan Kesehatan: Memberikan pendidikan kepada orang tua dan masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik, praktik sanitasi yang bersih, dan perawatan anak yang tepat.

4. Perbaikan Sanitasi: Meningkatkan akses terhadap fasilitas sanitasi yang aman dan bersih, seperti toilet dan sumber air bersih, untuk mencegah infeksi dan penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Baca Juga: Stunting Ada Tahapannya, Menkes Tekankan Pentingnya Protein untuk Cegah Anak Stunting

5. Pemberdayaan Perempuan: Memberdayakan perempuan melalui pendidikan dan akses ke sumber daya ekonomi untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan keluarga secara keseluruhan.

6. Intervensi Awal: Mengidentifikasi dan mengobati stunting sejak dini melalui pemantauan pertumbuhan anak dan intervensi medis yang tepat.

7. Promosi Praktik Hidup Sehat: Mendorong praktik hidup sehat, termasuk kebiasaan makan yang baik, aktivitas fisik yang cukup, dan istirahat yang cukup.

8. Intervensi Multisektoral: Melibatkan berbagai sektor seperti kesehatan, gizi, pendidikan, sanitasi, dan pembangunan ekonomi untuk menyediakan pendekatan yang komprehensif dalam mencegah stunting.

Mencegah stunting memerlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, lembaga internasional, komunitas lokal, dan individu.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia.

Memperingati Hari Gizi Nasional PT Nestlé Indonesia berupaya secara berkelanjutan berpartisipasi dalam membantu pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang berkualitas dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Kali ini, PT Nestlé Indonesia menggelar Diskusi Multisektoral: Implementasi Model Pentahelix dalam Upaya Penurunan Angka Stunting, yang bertujuan membahas mengenai pentingnya memenuhi gizi seimbang, upaya pencegahan stunting, sekaligus program “100 Hari Pendampingan Gizi” yang merupakan hasil kolaborasi multisektor di sepuluh fokus area di 12 provinsi prioritas penurunan stunting pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Playdate Para Ibu, Dokter Jelaskan Pentingnya Kecukupan Gizi pada Anak

Melalui program Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat, atau yang secara global dikenal sebagai Nestlé for Healthier Kids, Nestlé berupaya memberikan kontribusi secara berkelanjutan di bidang gizi dan kesehatan untuk mendukung peningkatan status gizi anak dan keluarga Indonesia.

Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia menyampaikan, “Sejalan dengan ambisi Nestlé untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030, sejak tahun lalu, PT Nestlé Indonesia bermitra dengan TP PKK meluncurkan Gerakan Keluarga Indonesia Bebas Stunting (KIBAS STUNTING). Kami percaya akan pentingnya kolaborasi multi-sektor dalam mencegah dan menanggulangi stunting, dimulai dari pihak pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, dan media. Setiap sektor memiliki keahlian masing-masing, dan bersama-sama kita dapat bergerak lebih cepat.”

Mengacu pada hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari 24,4% menjadi 21,6%.

Meskipun begitu, angka tersebut masih tergolong tinggi dari ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengharuskan angka stunting di bawah 20%.

Prof. Ali Khomsan, Guru Besar Pangan dan Gizi IPB menyampaikan, “Gizi menjadi salah satu komponen penting bagi tumbuh kembang anak, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Di Indonesia, permasalahan gizi yang terjadi akibat tidak seimbangnya asupan energi dan zat gizi lainnya dapat menyebabkan masalah gizi di antaranya kurus (gizi kurang), gemuk (gizi lebih), dan stunting (gizi kurang kronis).

"Pencegahan masalah gizi harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan adanya kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, akademisi dan swasta/industri yang dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting di Indonesia menjadi 14% pada tahun 2024.”

Perwakilan Kader dan Kelompok Kerja Masyarakat Kabupaten Batang, Mutiatun, membagikan pengalamannya selama menjadi bagian dari program “100 Hari Pendampingan Gizi” yang hingga kini masih terus berjalan. “Program-program yang dijalankan oleh Nestlé Indonesia, terutama program “100 Hari Pendampingan Gizi” terbukti dapat membantu mengurangi angka stunting atau risiko stunting di daerah saya. Kami secara aktif dan rutin melakukan sosialisasi, pendampingan, hingga pemantauan pada ibu hamil, ibu bersalin, dan balita. Masyarakat sangat mengapresiasi program ini dan berharap agar kedepannya program-program ini dapat terus berkelanjutan,” tuturnya.

Tahun ini, salah satu bentuk nyata komitmen PT Nestlé Indonesia untuk mendukung terwujudnya keluarga bebas stunting diwujudkan melalui program “100 Hari Pendampingan Gizi”, yang memberikan pendampingan gizi kepada anak usia 12 hingga 60 bulan melalui makanan tambahan sumber protein dan zat gizi mikro lainnya guna meningkatkan kualitas asupan gizi.

Selain itu, masyarakat termasuk didalamnya orang tua dan kader setempat akan mendapatkan edukasi mengenai gizi, tumbuh kembang, pola asuh, dan pola hidup bersih.

Baca Juga: Tips Menyiapkan dan Memasak Makanan Sehat Menurut Ahli Gizi, Ini Kuncinya

Eka Herdiana, Corporate Nutritionist PT Nestlé Indonesia menyampaikan, “Salah satu program kolaborasi multisektor Nestlé Indonesia “100 Hari Pendampingan Gizi” merupakan bentuk konsistensi kami untuk menunjukkan dukungan melalui kegiatan pendampingan gizi serta monitor dan evaluasi yang akan dilakukan setiap bulan hingga akhir pelaksanaan program. Program ini merupakan salah satu bentuk dukungan PT Nestlé Indonesia yang sejalan dengan komitmen PT Nestlé Indonesia untuk membantu anak Indonesia tumbuh lebih sehat dan bahagia.”

Sebelumnya, PT Nestlé Indonesia telah melaksanakan program maupun inovasi di bidang gizi dan kesehatan, dengan menginisiasi pembentukan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting), pendampingan gizi serta pengembangan masyarakat di dua wilayah di Kabupaten Karawang, yang pada akhirnya menunjukkan hasil positif untuk komunitas setempat.

Sebagai lembaga yang berperan sebagai Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, TP PKK menjadi mitra strategis PT Nestlé Indonesia dalam membantu upaya penurunan stunting. Ketua Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga TP PKK Pusat menyampaikan, “Program “100 Hari Pendampingan Gizi” yang diimplementasikan melalui Rumah Pangan untuk mendukung KIBAS STUNTING merupakan bentuk dukungan terhadap agenda pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Kami berharap kolaborasi bersama PT Nestlé Indonesia ini dapat berkesinambungan dan secara konsisten mendukung anak Indonesia menjadi lebih sehat, dan program ini nantinya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting yang dapat dimulai dari adanya pemenuhan gizi seimbang, pola asuh, serta pola hidup yang bersih.”

Secara global maupun nasional, PT Nestlé Indonesia juga telah menyelenggarakan berbagai program maupun inovasi layanan online yang menyediakan pengetahuan tentang gizi, resep masakan sehat, dan tips kesehatan praktis. Pada 2018, berbagai program di bawah inisiatif Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat telah menjangkau 29 juta anak di 86 negara di seluruh dunia. Di Indonesia, sejak tahun 2010, terdapat lebih dari tiga juta anak mendapatkan edukasi tentang gizi, kesehatan, dan gaya hidup aktif melalui program Nestlé Healthy Kids bersama dengan 289 sekolah di 23 kota di Indonesia. Di samping itu, hingga tahun 2023, Nestlé Indonesia melakukan edukasi tentang gizi dan kesehatan terhadap lebih dari 12.000 kader dan 200.000 orang tua dan ibu hamil sebagai komitmen untuk mendukung kesehatan keluarga Indonesia dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan. 

“Kami ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan komunitas dalam mewujudkan program “100 Hari Pendampingan Gizi”. Sejalan dengan komitmen PT Nestlé Indonesia untuk mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas saat ini dan di masa yang akan datang, PT Nestlé Indonesia akan terus mendukung upaya peningkatan gizi anak dan berpartisipasi aktif dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia,” tutup Sufintri Rahayu.

 Baca Juga: Jadi ‘Anak Susu’ Sejak Kecil, Begini Cara Ayudia Bing Slamet dan Ditto Ajari Sekala Minum Susu

(*)


Terkini Lainnya

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

PARAPUAN
Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

PARAPUAN
4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

PARAPUAN
Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

PARAPUAN
6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan,  Viral Bantu Turunkan Berat Badan

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan, Viral Bantu Turunkan Berat Badan

PARAPUAN
Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

PARAPUAN
Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

PARAPUAN
Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com