Mengenal 3 Pahlawan Perempuan Indonesia di Hari Kemerdekaan 17 Agustus

Arintha Widya - Selasa, 15 Agustus 2023
Kolase foto pahlawan perempuan Indonesia dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
Kolase foto pahlawan perempuan Indonesia dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus Berbagai sumber

Parapuan.co - Hari Kemerdekaan 17 Agustus tidak hanya identik dengan keseruan lomba dan berbagai kegiatan lain.

Adakalanya di Hari Kemerdekaan 17 Agustus, penting bagi Kawan Puan mengenal lebih dekat sosok-sosok pahlawan perempuan Indonesia.

Siapa tahu sosok pahlawan perempuan Indonesia tersebut membuatmu lebih dapat memaknai Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Nah, siapa saja sosok pahlawan perempuan Indonesia yang perlu kamu ketahui? Yuk, simak profil singkatnya di bawah ini!

1. Nyi Ageng Serang

Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang Balai TekKomDik Daerah Istimewa Yogyakarta

Nyi Ageng Serang adalah panglima perang Pangeran Diponegoro yang memimpin pasukan melawan Belanda di tahun 1825.

Melansir Kompas.com, Nyi Ageng Serang memimpin pasukan untuk membantu Pangeran Diponegoro meski kala itu usianya sudah 73 tahun.

Pahlawan perempuan pemilik nama lengkap Raden Ajeng Kustiah Wulaningsih Retno ini juga menjadi penasihat perang pada masa itu.

Baca Juga: Mengenal Siti Manggopoh, Pahlawan Perempuan yang Dijuluki Singa Betina dari Minang

Nyi Ageng Serang diketahui berjuang di beberapa daerah di Pantai Utara Jawa, seperti Purwodadi, Demak, Semarang, Juwana, Kudus, dan Rembang.

Ia juga merupakan pencetus strategi perang dengan menggunakan lumbu (daun talas hijau).

Rupanya, Nyi Ageng Serang sudah mempersiapkan dirinya untuk berperang sejak muda. Ia bahkan mengikuti pelatihan kemiliteran dan siasat perang bersama prajurit laki-laki.

2. Maria Walanda Maramis

Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis

Maria Walanda Maramis dikenal sebagai pahlawan perempuan Indonesia yang banyak memperjuangkan hak bagi sesamanya.

Pemilik nama asli Maria Josephine Catherine Maramis ini semula seperti anak-anak perempuan lainnya yang tidak boleh bersekolah tinggi.

Anak-anak perempuan di kampung halamannya di Minahasa, Sulawesi Utara bahkan hanya menempuh pendidikan dasar selama tiga tahun.

Memasuki usia 18 tahun dan setelah menikah, Maria akhirnya menyuarakan pendapatnya tentang hak perempuan.

Baca Juga: Perjuangan Pahlawan Perempuan Opu Daeng Risaju Lawan NICA, Dihukum hingga Tuli

Hal ini didorong karena ia melihat perempuan di lingkungannya yang tidak punya pengetahuan mumpuni tentang kesehatan, rumah tangga, dan pengasuhan anak.

Akhirnya, ia berhasil mendapatkan izin membuat sekolah rumah tangga yang menampung perempuan-perempuan pribumi.

Pada 1921, berkat perjuangan Maria, Belanda juga mengizinkan perempuan berpartisipasi ikut memilih perwakilan rakyat di daerah Minahasa.

3. Martha Christina Tiahahu

ilustrasi Martha Christina Tiahahu
ilustrasi Martha Christina Tiahahu DOK. NATIONAL GEOGRAPHIC

Martha Christina Tiahahu juga merupakan sosok pahlawan perempuan Indonesia yang ikut perang melawan tentara Belanda.

Ia bahkan terjun langsung memimpin perang sebagai panglima saat usianya masih 17 tahun.

Sosok yang satu ini dikenal sebagai Srikandi di Tanah Maluku berkat perjuangan yang dilakukannya.

Saat berperang, Martha Christina Tiahahu dikenal dengan gayanya yang tetap membiarkan rambut panjangnya tergerai.

Suatu ketika, Martha berhasil membunuh pemimpin tentara Belanda hingga membuatnya diinterogasi dan dibawa ke Jawa.

Selama interogasi, ia menolak makan hingga jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya.

Kisah sosok pahlawan perempuan Indonesia di atas sangat keren, menginspirasi, tapi juga mengharukan ya, Kawan Puan?

Baca Juga: Muncul di Google Doodle, Ini Sosok Rasuna Said Sang 'Singa Betina' Pergerakan Kemerdekaan Indonesia

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania