Dokter Spesialis Jelaskan Tahap Penularan Kutil Kelamin, Waspadai Lokasinya

Anna Maria Anggita - Selasa, 23 Mei 2023
penularan kutil kelamin
penularan kutil kelamin Kameleon007

Parapuan.co - Kutil kelamin alias genital wart merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV)

Perlu diketahui ketika kutil kelamin terjadi pada leher rahim atau di dalam vagina, maka dapat menyebabkan perubahan serviks (displasia) yang akhirnya berujung jadi kanker serviks sebagai bentuk komplikasinya.

Dikarenakan kutil kelamin berbahaya bagi perempuan, maka penting bagi Kawan Puan untuk mengetahui tahapan penularaanya supaya terhindar dari kondisi infeksi menular seksual ini.

Pada saat media briefing bertajuk "Life Before and After Genital Warts, #Berani Jujur #SembuhGakPerluMalu" pada Selasa (23/05/2023) di Akmani Hotel, dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV., Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi pun menjelaskan mengenai penularan kutil kelamin.

Hubungan Seksual

"Transmisi atau penularan kutil kelamin ini sebagian besar melalui hubungan atau kontak seksual antara kulit dengan kulit maupun dengan mukosa yang basah dan lembap," ujar dr. Amel.

Mengenai lokasinya, kutil kelamin pada perempuan bisa terjadi di area:

- Vulva (labia mayora, minora, liang vagina)

- Serviks atau leher rahim

- Perineum, area sekitar dan saluran anus.

Baca Juga: Gejala, Cara Diagnosis, dan Pengobatan Kutil Kelamin, Simak Ya!

Berbeda dari perempuan, kutil kelamin pada laki-laki dapat tumbuh di pangkal sampai ujung penis, rambut pubis, skrotum maupun anus dan sekitarnya.

"Ketika seseorang melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi HPV, maka kemungkinan 75 persen dari mereka akan tertular virus ini dan akan mengalami kutil kelamin," lanjut dr. Amel.

Selain dari hubungan seksual, virus penyebab kutil kelamin bisa ditularkan
dari ibu ke anak saat melahirkan.

Tak hanya itu saja, meskipun jarang terjadi, kontak langsung maupun tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi dengan HPV (fomites) juga dapat mengakibatkan transmisi HPV.

Perlu diketahui, masa inkubasi kutil kelamin berkisar dua minggu hingga sembilan bulan, lalu kelainan kulit dan mukosa umumnya akan mulai nampak 2-3 bulan.

"Bentuk kutil akan berbeda tergantung pada lokasinya. Bentuk yang menyerupai kembang kol dapat ditemukan pada area mukosa yang hangat, lembap dan tidak berambut seperti di sekitar labia minora dan liang vagina. Kemudian bentuk bintil keabuan gelap pada umumnya dapat ditemukan pada batang penis, area sekitar anus dan perineum," jelas dr. Amel.

Pencegahan Kutil Kelamin

Kawan Puan harus tahu kalau kutil kelamin bisa dicegah, khususnya lewat langkah pertama yaitu vaksin HPV.

Baca Juga: 3 Obat Alami untuk Membantu Mengatasi Kutil Kelamin, Apa Saja?

"Ini (vaksin HPV) yang disebut life before genital warts, perlu ada pertahanan yang kuat. Vaksin HPV memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah infeksi HPV pada serviks bila diberikan sebelum terjadi paparan terhadap virus, tepatnya sebelum aktif secara seksual (usia 9-12 tahun)," papar dr. Amel

Ia menyatakan vaksin HPV risiko prekanker dan kanker serviks.

"Sejak vaksin HPV ini pertama kali direkomendasikan pada tahun 2006 infeksi HPV yang menyebabkan kanker dan kutil kelamin telah berkurang 88 persen pada remaja dan 81 persen pada perempuan dewasa," ungkapnya;

Menurutnya vaksin nine-valent juga diklaim 100 persen efektif dalam mencegah infeksi serviks, vulva, vagina dan prekanker yang disebabkan oleh HPV tipe 16,18, 31, 33, 45, 52 dan 58.

Di mana perlindungan terhadap infeksi HPV bertahan selama 10 tahun untuk vaksin quadri-valent, 11 tahun untuk vaksin bi-valent dan 6 tahun untuk vaksin nine-valent.

"Ada baiknya setiap orang selalu aware akan kondisi klinis masing-masing, sehingga jika memang terjadi, deteksi dini dan penegakan diagnosis yang tepat bisa dilakukan untuk menentukan terapi yang paling tepat. Hal ini tentu dilakukan agar tidak berkembang menjadi sel prekanker dan kanker serviks," tegas dr. Amel.

Ia pun berpesan pada ibu hamil agar lebih aware karena mereka
rentan terinfeksi HPV yang sebabkan profil hormon dalam kehamilan dan rendahnya sistem imun.

Pasalnya infeksi HPV dapat ditularkan ke janin melalui plasenta dan cairan amnion.

"Melihat banyaknya risiko tinggi yang bisa dialami, maka penting untuk memahami bagaimana melakukan pencegahan dan menjalani life before genital warts," pungkas dr. Amel.

Baca Juga: Gejala, Cara Diagnosis, dan Pengobatan Kutil Kelamin, Simak Ya!

(*)