Transmart Diduga Tutup Belasan Gerai Karena Bangkrut, Ini Cara Menjalankan Bisnis Ritel

Arintha Widya - Jumat, 10 Februari 2023
ilustrasi cara mejalankan bisnis ritel
ilustrasi cara mejalankan bisnis ritel Moyo Studio

Parapuan.co - Kawan Puan mungkin sudah mendengar tentang belasan gerai Transmart yang tutup permanen.

Kabar mengenai tutupnya belasan gerai Transmart ini barangkali mengingatkanmu pada perusahaan ritel Giant yang juga gulung tikar beberapa waktu lalu.

Namun sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) membantah dugaan yang menyebut Transmart tutup gerai karena bangkrut.

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey menjelaskan, penyebab tutupnya belasan gerai Transmart ialah karena perusahaan sedang menyesuaikan dengan perubahan zaman.

"Transmart itu sebenarnya bukan collaps, atau sebagian bilang bangkrut. Transmart itu, dia sedang beranomali untuk menyesuaikan dengan situasi kondisi zamannya," ujar Roy Mandey.

Seperti diketahui, bisnis ritel memang menghadapi berbagai tantangan semenjak pandemi Covid-19 di mana konsumen beralih berbelanja online.

Agar bisa tetap memenuhi kebutuhan konsumen dan memiliki pelanggan setia, perusahaan ritel tentu harus melakukan berbagai hal untuk dapat bertahan.

Akan tetapi sebelum bertahan hidup, pelaku bisnis ritel mesti tahu dulu bagaimana menjalankan usaha semacam ini sehingga paham pula cara mempertahankannya.

Nah, bagaimana cara menjalankan bisnis ritel? Simak tipsnya di bawah ini sebagaimana mengutip laman kemenkopukm.go.id!

Baca Juga: Berkat Solusi Digital Ini, UMKM Kuliner Lokal Teguk Buka Gerai di New York

1. Sediakan Produk Sesuai Kebutuhan Konsumen

Pertama, sediakanlah produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang menjadi target pasarmu.

Misalnya kamu ingin membuka gerai ritel di sekitar perumahan atau kampung, produk kebutuhan pokok akan lebih cocok dijual.

Selain kebutuhan pokok, kamu juga bisa melayani kebutuhan sekunder lainnya yang diperlukan konsumen.

Contoh: melayani pembayaran atau pembelian token listrik, pulsa, transfer uang, tagihan kartu kredit, dan sebagainya.

2. Pilih Supplier Andal

Bila sudah menentukan produk apa yang akan kamu jual, selanjutnya pilihlah supplier yang andal.

Supplier atau pemasok akan berperan mendatangkan barang-barang berkualitas ke tokomu.

Jadi, mereka harus pula bisa memberikan barang tepat waktu dengan jumlah barang yang senantiasa ada untuk konsumen sampai stok selanjutnya tiba.

Baca Juga: Perusahaan Ritel Ini Beri Kesempatan Karier Bagi Penyandang Disabilitas

3. Promosikan Barang dengan Cara Kreatif

Ada banyak cara mempromosikan produk kepada pelanggan yang kini dapat dilakukan melalui media sosial.

Lakukan saja cara yang menurutmu paling kreatif, unik, dan berbeda dibandingkan bisnis serupa di dekat area usahamu.

Misalnya, dengan mempromosikan produk dengan memberi diskon atau bonus khusus kepada pelanggan.

4. Pahami Kekuatanmu

Dengan memahami kekuatanmu, kamu bisa menjalankan bisnis dengan memanfaatkan hal tersebut.

Semisal kamu orang yang kreatif membuat konten dan pandai berkomunikasi, fokuslah untuk mempromosikan barang ke konsumen.

Lalu untuk melakukan hal lain seperti mengelola stok dan keuangan bisnis, kamu dapat mempekerjakan tim yang kompeten dan terpercaya.

5. Cari Pengalaman Berbisnis Ritel

Baca Juga: Tingkatkan Penjualan, Perhatikan Hal Ini agar Produk UMKM Tembus Pasar Ritel

Kamu tidak harus meluncurkan usaha sendiri untuk menjalankan bisnis ritel lho, Kawan Puan.

Bisa juga dengan memulainya dari menjadi karyawan toko ritel sembari menjalankan freelance berjualan produk lain secara ritel untuk memperoleh ilmu dan pengalaman.

Dari situ, kamu bisa belajar bagaimana membuka usaha, dari mana modalnya, bagaimana merekrut pegawai, dan sebagainya.

6. Berikan Pelayanan yang Cepat

Tips berikutnya, yaitu dengan memberikan pelayanan yang cepat kepada pelanggan yang berbelanja di toko ritelmu.

Setiap pelanggan tentu enggan menunggu dan antre lama di kasir. Jadi, usahakan kamu mengemas barang dan memberikan uang kembalian dengan cepat.

Jika tidak, pelanggan bisa kesal karena lelah menunggu dan akan berpikir ulang untuk kembali ke tokomu lagi.

7. Jangan Terlalu Cepat Berekspansi

Kebanyakan pengusaha muda terlalu berambisi memperluas dan mengembangkan bisnisnya.

Hal ini seringkali membuat uang cepat habis, bahkan sampai merogoh kocek pribadi untuk melakukan ekspansi.

Maka dari itu, janganlah terburu-buru dan fokuslah pada usaha yang ada saat ini dengan melakukan pembaruan.

Tingkatkan pelayanan, temukan metode penjualan paling efektif yang bisa menarik lebih banyak konsumen, dan bangun brand yang kuat.

Setelah itu, barulah kamu bisa berekspansi dengan menawarkan kerjasama waralaba atau franchise.

Nah, mudah-mudahan kamu yang berniat membangun bisnis ritel tetap semangat dan tidak terpengaruh kabar terkait Transmart, ya.

Baca Juga: APPBI Gelar Indonesia Shopping Festival 2022, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Industri Ritel

(*)