e-Conomy SEA 2022 Catat Ekonomi Digital di Indonesia Tumbuh Pesat, Seperti Apa?

Arintha Widya - Selasa, 8 November 2022
Laporan e-Conomy SEA 2022 by Google, Temasek, Bain & Company
Laporan e-Conomy SEA 2022 by Google, Temasek, Bain & Company

"Untuk mendorong pertumbuhan jangka pendek, bisnis kini lebih berfokus mencapai profitabilitas dengan memangkas biaya dan mengoptimalkan operasi," imbuhnya.

E-commerce, transportasi, dan pesan-antar makanan adalah tiga layanan digital teratas di Indonesia dengan tingkat penggunaan yang hampir merata di kalangan pengguna digital perkotaan.

Pertumbuhan permintaan berangsur normal karena makin banyak orang yang kembali pergi ke restoran, bekerja di kantor, hingga naiknya aktivitas belanja di toko fisik.

Selain itu, pariwisata juga mulai bangkit sehingga mendorong sektor transportasi untuk perlahan pulih dari titik terendah ketika karantina wilayah diberlakukan.

Proses pemulihan mungkin terjadi secara bertahap dan sektor ini diperkirakan tumbuh pada CAGR 45 persen dengan GMV mencapai 10 miliar Dolar (Rp156 triliun) hingga tahun 2025.

Ada pun pertumbuhan ekonomi di sektor layanan keuangan digital terjadi karena terdapat pergeseran perilaku offline ke online pascapandemi Covid-19.

Terlepas dari hasil laporan Google, Temasek, dan Bain & Company di atas, pertumbuhan perekonomian di Indonesia disinyalir bisa tetap tumbuh meski di tengah resesi.

Walau pertumbuhannya mungkin saja tidak secepat tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi ini bisa memberikan angin segar bagi masyarakat untuk tidak khawatir terhadap resesi global.

Baca Juga: Ada Ancaman Resesi Global, Ini Tips Alokasi Dana Investasi dari Pakar

(*)

Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara