Parapuan.co - Pola asuh overprotektif adalah melindungi anak dari tantangan, kegagalan, penolakan, dan kesedihan secara berlebihan.
Padahal, anak perlu belajar bagaimana cara menghadapi situasi sulit guna meningkatkan keterampilan menyelesaikan masalah.
Ketika orang tua membentengi anak terus-menerus, maka mereka akan kesulitan menghadapi masalah secara mandiri saat dewasa nanti.
Melansir Healthshots, berikut akibat orang tua terlalu overprotektif pada anak yang perlu diketahui. Yuk, simak!
1. Kurangnya Rasa Percaya Diri
Ketika orang tua mengendalikan anak berlebihan, si kecil justru akan kesulitan membuat keputusan sendiri.
Anak-anak secara tidak sadar akan percaya bahwa mereka tidak kompeten dan merasa tidak termotivasi untuk mencapai tujuan yang sulit.
Sebab, mereka tidak diajarkan mengatasi kondisi sulit saat masih kecil lantaran diatur semuanya oleh orang tua.
Rasa percaya diri yang rendah dapat membuat anak menghindari peluang dan tidak mampu mengatasi tantangan.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini 5 Cara Membantu Anak Insecure Lebih Percaya Diri
2. Masalah Kesehatan Mental
Pola asuh overprotektif dapat memicu kecemasan sosial, depresi, dan ketidakmampuan untuk memecahkan masalah saat anak beranjak dewasa.
Hal ini karena anak tidak belajar bagaimana mengatasi rasa takut dan melangkah keluar dari zona nyamannya saat masih kecil.
3. Kurangnya Keterampilan Sosial
Orang tua overprotektif akan menyampaikan pesan bahwa dunia ini berbahaya bagi kehidupan anak.
Sehingga, anak akan tumbuh menjadi individu yang anti-sosial dan kesulitan berinteraksi dengan orang lain.
Mereka juga akan mendambakan perhatian, pengakuan, dan persetujuan dari orang lain pada setiap tindakannya.
Hal ini dapat membahayakan kesehatan mental anak lantaran bergantung pada orang lain secara emosional untuk kebahagiaan.
Nah, itulah beberapa akibat pola asuh overprotektif pada anak ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 5 Kesalahan Pola Asuh yang Dapat Merusak Kesehatan Mental Anak
(*)
