12 Mitos Memberi Makanan Padat Pada Bayi yang Ternyata Tidak Benar

Arintha Widya - Minggu, 16 Oktober 2022
ilustrasi mitos memberi makanan padat pada bayi
ilustrasi mitos memberi makanan padat pada bayi Jomkwan/Getty Images

Baca Juga: Tips Menerapkan Metode BLW untuk MPASI seperti Dilakukan Nikita Willy

Finger foods dapat diberikan kepada bayi sejak mulai MPASI. Tidak ada aturan usia yang khusus mengenai hal ini.

Selama tidak ada masalah kesehatan pada bayi dan dokter anak mengizinkan, kamu bisa memberikan finger foods setelah si kecil berusia 6 bulan.

8. Bayi membutuhkan gigi untuk makan makanan padat.

Bayi tidak harus tumbuh gigi terlebih dulu untuk dapat mengonsumsi makanan padat.

Asalkan makanan yang diberikan tidak heras dan bukan kacang-kacangan, alias cukup lunak untuk digigit, bayi bisa mengonsumsinya tanpa gigi.

9. Bayi akan tidur lebih baik begitu makanan padat dikenalkan.

Pola tidur bayi tidak ada hubungannya dengan apakah ia sudah mulai makan makanan padat atau belum.

10. Kamu harus menunggu beberapa hari sebelum mengenalkan makanan non-alergentic.

Terkait mitos soal alergen, kamu tidak perlu menunggu beberapa hari untuk mengenalkan makanan non-alergentic pada bayi.

11. Makanan bayi seharusnya tawar dan tidak diberi bumbu atau perasa.

Bayi sudah boleh makan makanan dengan bumbu/perasa yang aman dan dalam jumlah sedikit.

12. Gumoh (gagging) sama dengan tersedak (choking) akibat makanan.

Gagging adalah refleks gumoh yang terjadi pada bayi karena makanan yang dimakan terlalu dekat dengan saluran pernapasan mereka.

Sedangkan choking adalah kondisi di mana tenggorokan bayi tersumbat sebagian kecil makanan yang ia telan. Kondisi tersedak inilah yang membahayakan!

Kawan Puan percaya mitos yang mana, nih?

Baca Juga: Ibu Tak Perlu Bingung saat MPASI, Ini Panduan Lengkap Berdasarkan Usia

(*)

Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara