Parapuan.co- Melansir Parapuan.co, Bank Jago diketahui menggelar acara yang bertajuk Kumpul Jagoan:“BEST INVESTMENT FINDING YOURSELF IN YOUR 20s” pada Sabtu (24/9/2022) kemarin.
Kegiatan edukasi tersebut diadakan karena banyaknya kekhawatiran anak muda yang berusia 20an soal karier dan keuangan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal yang sama juga dirasakan juga oleh Pandu selaku Brand Manager bank Jago Tbk.
"Mempertanyakan passion karier di usia 20an adalah hal yang sangat wajar. Ditambah merasa salah jurusan saat kuliah," ujar Pandu.
Diketahui jurusan yang dambil Pandu saat kuliah, berbeda dengan karier yang dijalaninya saat ini.
"Saya dulu kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Fisika. Profesi yang saya jalani saat ini justru berbeda jauh dengan apa yang saya pelajari di kampus. Sekarang saya malah terjun di bidang riset market," cerita Pandu.
Tak hanya masalah karier, masalah yang kerap menghantui generasi usia 20an adalah persoalan finansial.
"Ketika berdiskusi mengenai tantangan keuangan, kami melihat kekhawatiran terbesar yang
generasi muda hadapi adalah bagaimana cara mengatur keuangan dan kemampuan
mengendalikan diri agar tujuan mereka tercapai," kata Pandu.
Selain itu, Pandu juga menanggapi hal yang viral di media sosial soal gaji Rp 6,5 juta.
Baca juga: Mengenal Layanan Jago Merchant yang Bantu Permudah UMKM Berbisnis
Banyak yang menganggap jika gaji Rp 6,5 juta di Jakarta tidak cukup untuk hidup.
Namun tidak sedikit juga yang menganggap hal itu tergantung manajemen keuangan atau gaya hidup yang buruk.
"Sebenarnya saya bukan seorang financial planner, namun ini kerap menjadi keluhan generasi usia 20an. Pada dasarnya usia 20an adalah fase awal membangun karier. Tak heran jika banyak yang mengeluhkan gaji yang tidak cukup. Namun yang bisa kita lakukan ialah mengoptimalkan apa yang kita miliki," jelas Pandu.
Pandu juga menambahkan seiring berjalannya waktu, karier kita akan naik dengan diiringi penghasilan.
"Coba untuk mengoptimalkan apa yang dimiliki saat ini, seperti karier. Saya pun juga bisa berada di posisi ini saat berusia 30 tahun-an," tambahnya.
Untuk masalah keuangan, Pandu jika manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah dimiliki.
"Banyak yang kemarin mengeluh jika gaji Rp 6,5 juta tidak akan cukup hidup di Jakarta. Ada juga teman saya yang mengeluh jika gaji Rp 12 juta kurang. Lalu kemarin, saya juga dengar ada lagi yang mengeluh gaji Rp 40 juta kurang. Kalau dilihat sebenarnya bukan masalah di gaji, namun gaya hidup dan pengeluaran yang meningkat," jelas Pandu.
Maka dari itu, ia mengatakan pentingnya melakukan pengaturan keuangan dulu baru gaji.
"Harusnya semakin naik gaji, semakin naik juga jumlah uang yang ditabung dan semakin banyak juga uang yang diinvestasikan. Bukannya malah pengeluaran semakin meningkat," ujar Pandu.
Baca juga: Asyik dan Nggak Ribet, Begini Cara Arisan Online Lewat Aplikasi Jago
"Sehingga pengaturan keuangan harus datang lebih dulu dibanding penghasilan," tambahnya.
Seiring berkembangnya dunia digital saat ini, banyak sekali aplikasi yang menyediakan pengaturan keuangan bagi generasi usia 20an agar lebih mudah.
Kebutuhan pengaturan keuangan tersebut juga disediakan Bank Jago dalam fitur aplikasinya.
"Sebagai life-centric finance solution, Bank Jago merancang fitur -fiturnya dengan menempatkan menempatkan aspek hidup sebagai prioritas utama," ujar Pandu.
Ia juga menjelaskan fitur apa dan kegunaannya dalam pengaturan keuangan.
"Salah satu fitur unggulan di aplikasi Jago yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda adalah Kantong (Pockets). Fitur memudahkan pengguna untuk mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk untuk kebutuhan sehari-hari, liburan, ataupun
biaya untuk pendidikan ataupun pelatihan pengembangan diri”, ujar Pandu.
(*)