Pandemi Covid-19 yang sudah semakin melandai ditandai dengan berbagai sektor yang perlahan mulai bangkit.
Industri pariwisata misalnya yang terkena dampak langsung pandemi, kini mulai menggeliat.
Ternyata salah satu yang mendukung pemulihan industri wisata dan ekonomi kreatif di Indonesia adalah pemanfaatan kemajuan teknologi informatika.
"Saya optimistik dengan menurunnya pandemi akan memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik.
"Inilah strategi yang diharapkan bisa membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta didukung pemanfaatan teknologi menjadi digital tourism yang tengah kami dorong," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, dalam bincang podcast Wonderful Indonesia.
Ia menyebut pentingnya pengelolaan destinasi wisata dan ekonomi kreatif seperti UMUM, lewat pemanfaatan ekonomi digital.
Hal ini penting kaitannya untuk menciptakan tujuan wisata yang aman, nyaman juga menyenangkan.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga membantu menyerap pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif, yang kini mencapai 30 juta.
Baca Juga: Begini Cara Pelaku Bisnis Pariwisata Bisa Tetap Diminati Selama Pandemi
Kini sebagian industri pariwisata di Indonesia juga sudah memanfaatkan teknologi digital.
Misalnya untuk melayani penjualan tiket, reservasi transportasi akomodasi, tiket lokasi wisata, hingga promo yang menggunakan QRIS.
Kemenpar juga menerapkan strategi digital tourism, yang berkolaborasi dengan Kominfo untuk mengembangkan infrastruktur telekomunikasi dan informatika.
"Industri pariwisata Indonesia sudah seharusnya shifting untuk menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan lingkungan.
"Beberapa desa wisata sudah menggunakan pembayaran menggunakan QRIS dan asuransi untuk lokasi wisata.
"Melalui digitalisasi diharapkan mencapai target membuka 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," kata Sandiaga melalui keterangan tertulis.
Kolaborasi dengan perusahaan tanda tangan digital, PrivyID, membuka peluang integrasi data dari kementerian yang tumpang tindih.
"Dengan menggunakan PrivyID nantinya data yang ada menjadi terverifikasi dan tervalidasi dengan baik sehingga meminimalisir kebocoran dari program pemerintah.
"Di pariwisata dan ekonomi kreatif pun demikian, sehingga bisa terdigitalisasi dan masuk dalam ekosistem ekonomi digital," imbuh Sandiaga.
Baca Juga: Peluang Bisnis Besar, Ini 4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Buka Coffee Shop
CEO PT Privy Identitas Digital (PrivyID), Marshall Pribadi, mengatakan pihaknya sangat mendukung kerja sama antara pemerintah.
Ia menyebut di bidang pariwisata, dapat menggunakan digital identity untuk pemandu wisata atau guide.
"Jadi sudah pasti aman kalau terverifikasi PrivyID. Ini salah satu contoh. PrivyID kedepan akan juga dapat digunakan untuk check in hotel dan penerbangan, hingga tanda tangan kontrak kerja seperti yang sudah terjadi saat ini.
"Digitalisasi menawarkan solusi untuk membantu pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit paska pandemi," ungkap Marshall.
UMKM harus "Go Digital", menurut Marshall agar memudahkan untuk verifikasi data sekaligus membentuk "credit worthiness" untuk melakukan kerjasama perdagangan internasional maupun nasional. (*)