Jelang 17 Agustus, Intip Budaya Indonesia Lewat 5 Karakter Perempuan di Film Berikut

Alessandra Langit - Selasa, 16 Agustus 2022
Karakter Perempuan Nana di film Before, Now & Then
Karakter Perempuan Nana di film Before, Now & Then Fourcolors

Parapuan.co - Karakter perempuan dalam film Indonesia seringkali terinspirasi dari budaya-budaya lokal yang jarang kita ketahui.

Menjelang 17 Agustus, mempelajari keberagaman budaya Indonesia bisa menjadi cara merayakan Hari Kemerdekaan.

Sebagai perempuan, salah satu cara mempelajari budaya Indonesia adalah dengan menelisik karakter perempuan di film-film Indonesia.

Banyak dari karakter tersebut yang menjadi representasi perempuan dari daerah-daerah yang jarang mendapat sorotan media.

Dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia, PARAPUAN telah merangkum 5 perempuan di film Indonesia dari berbagai latar budaya.

1. Nana

Karakter Perempuan Nana di film Before, Now & Then
Karakter Perempuan Nana di film Before, Now & Then Fourcolors

Nana adalah perempuan Sunda yang diperankan oleh Happy Salma dalam film Before, Now & Then karya Kamila Andini.

Tokoh perempuan Nana hidup di daerah Jawa Barat di era 1960-an yang masih menganut sistem patriarki.

Baca Juga: Sinopsis Before, Now & Then, Film Perempuan Indonesia yang Berkompetisi di Berlinale

Nana menggambarkan karakter perempuan Sunda yang berdaya dan berani melawan paksaan menikah dari budaya setempat.

Lewat Nana, Kawan Puan bisa mempelajari soal budaya Sunda dan gambaran perempuan pedalaman di era pasca kemerdekaan Indonesia.

2. Yuni

Karakter perempuan Yuni dalam Film Yuni
Karakter perempuan Yuni dalam Film Yuni Fourcolors

Yuni adalah perempuan remaja asal Serang, Banten, yang diperankan oleh Arawinda Kirana dalam film Yuni karya Kamila Andini.

Di tengah modernitas, karakter Yuni masih harus hidup dengan budaya setempat yang konservatif dan cenderung patriarki.

Lewat film ini, Kawan Puan dapat menyaksikan budaya Banten yang masih kuat dan melekat walaupun sudah bercampur dengan budaya modern.

Karakter Yuni juga menggunakan bahasa Jaseng (Jawa - Serang) yang jarang diketahui oleh masyarakat umum.

Yuni adalah gambaran tokoh perempuan remaja Banten yang masih terikat adat setempat untuk menikah di usia muda dan hidup dengan batasan tertentu.

Baca Juga: Review Film Yuni, Perempuan dan Mimpi di Tengah Belenggu Sistem Patriarki

3. Marlina

Karakter Perempuan Marlina dalam Film Marlina si Pembunuh dalam Empapt Babak
Karakter Perempuan Marlina dalam Film Marlina si Pembunuh dalam Empapt Babak Cinesurya

Marlina adalah karakter perempuan asal Sumba, Nusa Tenggara Timur, yang diperankan oleh Marsha Timothy dalam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak karya Mouly Surya.

Marlina adalah perempuan berdaya yang hidup di atas bukit sendirian di Pulau Sumba yang jauh dari perkotaan.

Lewat karakter Marlina, Kawan Puan dapat belajar soal bahasa, gestur, dan kebiasaan orang Sumba sehari-harinya.

Selain itu, lewat Marlina, kita juga bisa belajar soal budaya spiritual di Sumba yang magis dan penuh misteri.

4. Mak Domu

Karakter Perempuan Mak Domu dalam film Ngeri Ngeri Sedap
Karakter Perempuan Mak Domu dalam film Ngeri Ngeri Sedap Imajinari

Mak Domu adalah tokoh perempuan asal Batak, Sumatra Utara, yang diperankan oleh Tika Panggabean dalam film Ngeri Ngeri Sedap.

Baca Juga: Mengenal Karakter Perempuan di Film Ngeri-Ngeri Sedap yang Hidup di Keluarga Patriarki

Mak Domu adalah gambaran perempuan Batak yang masih hidup dengan budaya melayani suami sebagai kepala keluarga.

Dengan aksen Batak yang kental, Mak Domu juga menunjukkan keseharian masyarakat Batak dengan berbagai tradisi yang wajib diikuti.

Sebagai seorang istri di keluarga Batak, Mak Domu adalah perempuan penurut yang tidak bisa mengungkapkan pendapatnya.

Walau begitu, Mak Domu tetap menjalankan perannya sebagai ibu di tengah keluarga dan bertanggung jawab mengurus anak-anaknya.

5. Athirah

Karakter perempuan Athirah dalam film Athirah
Karakter perempuan Athirah dalam film Athirah Miles Films

Athirah adalah perempuan asal Makassar yang diperankan oleh aktris Cut Mini dalam film Athirah karya Riri Riza.

Athirah hidup dalam budaya Makassar yang masih memperbolehkan adanya poligami.

Karakter Athirah digambarkan sebagai perempuan berdaya yang ingin menjaga keutuhan keluarga.

Lewat Athirah, Kawan Puan dapat mempelajari tradisi dan budaya di Makassar terutama bagi perempuan yang sudah berumah tangga.

Kawan Puan itu dia 5 tokoh perempuan di film Indonesia dengan beragam budaya.

Baca Juga: Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak: Simbol Perjuangan Perempuan Demi Kebebasan

(*)