Puan Talks: Nia Umar Ungkap Risiko Tak Memberikan ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi

Ardela Nabila - Rabu, 10 Agustus 2022
Risiko tidak memberikan ASI eksklusif.
Risiko tidak memberikan ASI eksklusif. kieferpix

Pada ibu, sejumlah risiko yang bisa terjadi apabila ASI tidak diberikan kepada bayinya di antaranya meningkatnya risiko terhadap berbagai penyakit dan depresi yang berkaitan dengan kesehatan mental.

Beberapa penyakit yang dimaksud Nia, yaitu kanker payudara, kanker ovarium, kanker rahim, osteoporosis, diabetes, sampai hipertensi.

“Jadi banyak sekali risiko kesehatan yang bisa ditanggung oleh seorang ibu jika mereka tidak menyusui anaknya,” jelas Nia.

Sama halnya dengan sang ibu, bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif juga berisiko terkena berbagai dampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

“Anaknya sendiri bisa terkena risiko berbagai penyakit. Jangka pendek, anak yang tidak disusui (bisa meningkatkan) risiko diare, konstipasi, gangguan pencernaan, infeksi di telinga,” lanjut Nia.

“Penyakit jangka panjangnya juga risikonya banyak, karies gigi, diabetes pada anak, obesitas, gangguan kognitif, beberapa tipe kanker pada anak. Itu akan meningkat pada anak yang tidak mendapatkan haknya untuk menyusu pada ibunya,” sambungnya lagi.

Maka dari itu, Nia menekankan pentingnya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan.

Selain untuk mencegah berbagai risiko yang bisa terjadi pada ibu dan anak, ASI memang merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi baru lahir.

“ASI high on fatty acid (asam lemak) yang bagus untuk perkembangan otak anak. Enggak ada satupun susu formula yang bisa menggantikan ASI,” ujar Nia tegas.

Baca Juga: Apakah Bayi Sudah Cukup ASI? Ini Tanda si Kecil Mengalami Dehidrasi

(*)

Sumber: Puan Talks
Penulis:
Editor: Arintya

Viral di TikTok, Kenapa Minum Kopi Bisa Memicu Buang Air Besar?