Punya Nama yang Mirip, Ternyata Ini Bedanya Hyaluronic Acid dan Hyaluronate

Citra Narada Putri - Minggu, 7 Agustus 2022
Perbedaan hyaluronic acid dengan hyaluronate.
Perbedaan hyaluronic acid dengan hyaluronate. IRA_EVVA/iStockphoto

Parapuan.co - Hyaluronic acid (HA) adalah salah satu kandungan yang populer dalam produk skincare karena punya manfaat yang segudang.

Mulai dari menghidrasi dan melembapkan, menstimulasi regenerasi kulit, mencerahkan hingga merangsang produksi kolagen.

Tak heran jika hyaluronic acid menjadi salah satu kandungan terpopuler di kalangan beauty enthusiast, bahkan hingga saat ini. 

Namun sayangnya, kita kerap juga menganggap bahwa hyaluronic acid sebagai hyaluronate, hanya karena punya nama yang sama. 

Padahal sebenarnya, hyaluronic acid dan hyaluronate berbeda. 

Lantas, apa perbedaan keduanya yang perlu diketahui Kawan Puan agar tak salah dalam memilih skincare dan merasakan manfaatnya?

Apa Itu Hyaluronic Acid dan Hyaluronate?

Melansir dari Healthline, hyaluronic acid adalah zat yang secara alami berada di dalam tubuh kita, termasuk kulit dan cairan sendi.

Namun sayangnya, seiring bertambahnya usia, kadar hyaluronic acid dalam tubuh kita berkurang.

Baca Juga: Mengenal 5 Manfaat Hyaluronate yang Bagus untuk Kulit, Efektif Melembapkan?

Hal ini dapat terlihat pada kulit kita yang menjadi lebih kering dan lebih rentan terhadap kerutan.

Dalam penggunaan bahan perawatan kulit, HA yang digunakan biasanya bersumber dari jaringan hewan atau fermentasi bakteri. 

Sementara hyaluronate adalah bahan yang diekstraksi dari HA.  Dengan kata lain, hyaluronate adalah bentuk garam natrium dari HA.

Hyaluronate juga punya banyak nama lain yang perlu Kawan Puan ketahui, seperti hyaluronate sodium, hyaluronic acid sodium, hyaluronic acid sodium salt dan hyalurone sodium.

Kendatipun keduanya adalah hal yang berbeda, hyaluronic acid dan hyaluronate dapat membantu kulit terlihat awet muda dan kenyal.

Perbedaan Hyaluronic Acid dan Hyaluronate

Perbedaan keduanya terletak pada berat molekulnya, yang mana HA memiliki berat molekul yang lebih tinggi atau makromolekul.

Artinya, molekul yang besar akan melapisi kulit dan mencegah kehilangan air, sehingga bisa menghidrasi lebih baik.

Bahkan, menurut Dr. Aanand Geria, dokter kulit dari Geria Dermatology di New Jersey, Amerika Serikat, HA bisa menarik hingga 1.000 kali beratnya dalam air. 

Baca Juga: 5 Manfaat Sodium Hyaluronate yang Kini Jadi Skincare Viral di TikTok

Disampaikan olehnya, seperti melansir dari Zoe Reports, kandungan ini bisa berperan besar dalam menjaga sel kulit lebih terhidrasi dan plumpy.

Di satu sisi, karena berat molekulnya yang besar, sayangnya HA tidak bisa menembus kulit. 

Sementara hyaluronate memiliki berat molekul lebih rendah, yang mana cukup kecil untuk menembus epidermis atau lapisan atas kulit.

"Sodium hyaluronate memiliki kemampuan untuk menembus lapisan kulit yang lebih dalam, dan juga menarik dan mengikat air," kata Ron Robinson, ahli kimia dan pendiri BeautyStat Cosmetics.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa efek dari hyaluronate bisa membuat kulit menjadi kenyal, sehingga mengurangi tampilan kerutan dan membuat kulit tampak lebih muda.

Ditambahkan oleh Dr. Geria bahwa hyaluronate juga kurang rentan terhadap oksidasi sehingga lebih stabil.

Risiko Hyaluronate

Risiko dari hyaluronate juga cukup minimal, namun disarankan untuk menggunakan kandungan ini pada kulit yang lembap.

Baca Juga: Ini Perbedaan dan Manfaat Oil Based dan Water Based Skincare

“Kandungan ni membutuhkan kelembapan untuk bisa bekerja efektif. Jadi ketika diterapkan pada kulit kering di mana kelembapannya rendah, itu (hyaluronate) akan menarik kelembapan dari mana pun,” tambah Dr. Geria.

Diingatkan olehnya lagi bahwa jika tidak ada kelembapan yang didapat dari udara, hyaluronate bisa menarik kelembapan dari lapisan kulit yang lebih dalam dan membawanya ke permukaan epidermis.

Ini pun bisa menyebabkan kelembapan menguap, yang pada akhirnya akan membuat kulit lebih kering dari sebelumnya.

Di sisi lain, walau risikonya minim, Dr. Geria tetap mengingatkan adanya kemungkinan reaksi iritasi atau alergi.

Diperkirakan para ahli, kemungkinan iritasi atau reaksi alergi muncul karena ukuran dari molekul hyaluronate yang rendah, sehingga dapat menyebabkan peradangan.

Maka jika Kawan Puan mendapati adanya gejala peradangan seperti muncul noda, kemerahan, hingga iritasi, disarankan untuk menggentikan sementara penggunaan serum atau pelembap dengan kandungan hyaluronate.

(*)

Sumber: Healthline,The Zoe Report
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri