Parapuan.co – Kawan Puan, isu kesehatan mental menjadi perhatian banyak orang akhir-akhir ini.
Isu kesehatan mental menjadi perhatian karena banyak orang menyadari hal tersebut tak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik.
Berangkat dari hal tersebut, PARAPUAN ingin ikut menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan mental Kawan Puan semua.
PARAPUAN mengundang Yovania Asyifa Jami dalam episode Podcast Cerita Parapuan mendatang yang bertajuk Siapa Bilang ODGJ Enggak Bisa Sembuh?.
Sosok Yovania Asyifa Jami mungkin sudah wara-wiri di FYP TikTok, dengan nama akun @rsjsuvivor.
Melalui akun tersebut, Yovania kerap memberikan edukasi soal kesehatan mental.
Profil Singkat Yovania Asyifa Jami
Dikutip dari PARAPUAN, Yovania Asyifa Jami sendiri merupakan seorang perempuan muda yang didiagnosis dengan masalah kesehatan mental unspecified bipolar disorder.
Menurut keterangan mahasiswi Universitas Indonesia ini, unspecified bipolar disorder adalah kondisi ketika seseorang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan bipolar pada umumnya.
Baca Juga: Sebabkan Shawn Mendes Tunda Tur Dunia, Ini Tips Menjaga Kesehatan Mental
"Bipolar kan ada tipe bipolar I, II, nah ini kriterianya tidak termasuk dua-duanya," jelas perempuan yang akrab disapa Yova ini.
Kondisi kesehatan mental tersebut membuat Yovania harus dirawat Rumah Sakit Jiwa (RSJ) sebagai pasien ODGJ (Orang dalam Gangguan Jiwa) saat duduk di bangku SMA.
Saat diwawancarai PARAPUAN pada Jumat (8/7/2022) lalu, Yovania Asyifa Jami menceritakan hal-hal yang menjadi pemicu gangguan kesehatan mentalnya.
Tidak Adanya Validasi Emosi
Penyebab utama dari gangguan kesehatan mental Yova adalah kebiasaan memendam perasaan, membuat emosi yang ia rasakan menumpuk.
"Pertama aku dulu orangnya mendam perasaan, semuanya aku pendam. Sebenarnya itu bukan hal yang baik karena mau gimana pun juga emosi harus disalurkan," cerita Yova.
Lebih lanjut, Yovania berbagi soal penting validasi emosi, sebuah langkah untuk memahami dan menerima emosi yang sedang kita rasakan.
"Validasi emosi, kalau kita marah ya kita marah, kalau kita sedih ya kita sedih, kita harus tau kalau itu emosi," jelas Yova.
Perceraian orang tua saat Yova masih sangat muda menjadi awal muda kesehatan mental Yova mulai goyah.
Orang tuanya yang berpisah di saat Yova masih membutuhkan perhatian mereka ternyata sangat berpengaruh kepada emosi Yova yang sulit diluapkan.
Baca Juga: Demi Menjaga Kesehatan Mental, Ini 5 Tanda Kamu Perlu Segera ke Psikolog
Yova saat itu memilih untuk tidak memvalidasi perasaan sedih, marah, dan kecewanya akibat perceraian orang tua.
"Aku mikir 'Ah biasalah ini orang tua bercerai doang', aku merasa aku baik-baik saja. Sebenernya dalam hati aku kecewa banget," cerita Yova.
Selain perceraian, pengalaman menjadi korban perundungan atau bullying juga menjadi pemicu gangguan kesehatan mental Yova.
"Aku pernah di-bully juga. Aku bilang 'Ah bisa lah aku laluin,' padahal dalam hati aku marah, aku kecewa sama teman-teman yang bully aku," cerita Yova.
Bak balon yang terus ditiup, emosi Yova pun meledak dan ia tak sanggup untuk menghadapi semua perasaan yang bersarang di dirinya.
Pikiran Yova mulai gusar hingga berakhir pada overthinking yang menyebabkan insomnia dan halusinasi.
Tidak Menceritakan Masalah
Menurut cerita Yova, ia memilih untuk tidak menceritakan masalahnya kepada siapapun, bahkan orang terdekatnya.
"Aku nggak cerita ke siapa-siapa, benar-benar semuanya aku pendam sendiri. Emosi yang aku rasakan juga nggak aku salurkan, misalnya kayak nangis," cerita Yova.
"Aku nggak nangis, aku tahan, marah juga aku pendam. Orang tua aku baru tau aku di-bully saat aku diundang podcast sama artis-artis," imbuhnya.
Baca Juga: Kurangi Mulai Sekarang, Ini Dampak Buruk Overthinking bagi Kesehatan Mental
Yova mengakui ia cenderung menyepelekan masalah dalam hidupnya, ia menanggap masalahnya cukup enteng dan malu untuk berbagi cerita.
Setelah sembuh dan keluar dari RSJ, alih-alih merasa malu, kini Yova justru berbagi pengalamannya agar kita semua dapat belajar soal pentingnya menjaga mental.
Berkaca dari pengalaman Yova, mendengarkan dan memahami emosi diri sendiri sangatlah penting untuk tetap menjaga mental kita tetap sehat.
Selain itu, menceritakan masalah yang sedang dialami dan didengarkan oleh orang terdekat atau tenaga profesional juga merupakan salah satu langkah merawat kesehatan mental kita.
Nantikan Podcast Cerita Parapuan episode Siapa Bilang ODGJ Enggak Bisa Sembuh? nanti ya, Kawan Puan! (*)