Gojek dan KemenPPPA Kolaborasi Dukung Perempuan Wirausaha yang Berdaya

Arintha Widya - Jumat, 15 Juli 2022
Program Pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gender bagi Perempuan Kementerian PPPA
Program Pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gender bagi Perempuan Kementerian PPPA Abstract vector created by pikisuperstar

Parapuan.co - Gojek dan GoTo Financial berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), UN Women, dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK).

Sebagaimana dalam press rilis yang diterima PARAPUAN, kolaborasi tersebut dilakukan dalam rangka mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia melalui program "Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya".

Program ini diluncurkan bertepatan dengan momentum Hari Keluarga Nasional, di mana masing-masing pihak yang berkolaborasi memiliki kapabilitas dan kapasitas di bidangnya.

Oleh karenanya, program ini diwujudkan dalam rangkaian pelatihan yang dirancang berdasarkan tiga pilar edukasi, yakni pemahaman gender dalam wirausaha, perencanaan bisnis, dan pengembangan bisnis.

Chief of Public Policy and Government Relations GoTo, Shinto Nugroho mengungkapkan bahwa kolaborasi ini berangkat dari komitmen Grup GoTo dalam menghadirkan solusi melalui ekosistem digital.

Ekosistem digital yang inklusif inilah yang dibuka seluas-luasnya bagi perempuan kepada peluang dan kesempatan yang ada dalam kewirausahaan digital.

Terlebih selama pandemi dua tahun terakhir, digitalisasi menjadi jawaban dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.

"Kolaborasi Gojek dan GoTo Financial, yang merupakan bagian dari Grup GoTo, bersama dengan KemenPPPA, UN Women, dan ASPPUK bertujuan untuk memberdayakan dan menguatkan peran perempuan, khususnya dalam kewirausahaan digital," ucap Shinto.

"Kami merasa bangga atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan oleh KemenPPPA. Maka, lewat kolaborasi tersebut, kami ingin melihat lebih banyak lagi mencetak womenpreneur yang berjaya dan berdaya," jelas Shinto.

Baca Juga: Catat! Ini Pelajaran Bisnis Ala Pelopor Women Enterpreneur dari 2 Era

Sebagai akibat dari pandemi global ini, Laporan Gender Global 2021 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), sebanyak 39 persen perempuan kehilangan pekerjaan atau penghasilannya selama pandemi.

Seiring terjadinya pemulihan secara bertahap menuju kondisi pascapandemi, diharapkan perempuan Indonesia termasuk mereka yang terpaksa kehilangan pekerjaan atau penghasilan akibat dampak pandemi, dapat meraih kesuksesan di bidang wirausaha digital.

Senada dengan Shinto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan berbagai isu perempuan khususnya dalam masa pemulihan pandemi Covid-19 merupakan isu yang kompleks dan multisektoral.

Strategi penyelesaiannya pun tidak bisa dilakukan melalui satu pendekatan atau hanya melibatkan peran KemenPPPA saja, tapi dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk bersama-sama memberikan perhatian.

"Apresiasi kami sampaikan atas terselenggaranya program kerjasama multi-pihak antara Gojek dalam hal ini Grup GoTo melalui GoTo Financial, UN Women, dan ASPPUK sebagai bentuk kolaborasi penta-helix antara Pemerintah, swasta, organisasi, dan komunitas," ungkap Menteri PPPA.

"Kami berharap program ini dapat menciptakan lebih banyak lagi pemimpin perempuan maju dan berdaya usahanya," imbuhnya lagi.

Bintang Puspayoga juga menjelaskan, pihaknya juga yakin program ini dapat menciptakan lebih banyak lagi womenpreneur berdaya dan berjaya.

Dengan begitu, perempuan dapat menerobos stigma keterbatasan untuk berperan lebih, dan bisa menjadi kekuatan bagi kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan serta keluarga di masa depan.

Peran perempuan sebagai penggerak ekonomi mikro, kecil, dan menengah pun sudah tidak perlu dipertanyakan.

Baca Juga: Disability Womenpreneur Nicky Clara: Ubah Mindset untuk Capai Tujuan

Berdasarkan data Kementerian Keuangan RI, saat ini 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan.

Sementara itu, untuk tingkat usaha kecil, 56 persen dari 193.000 usaha kecil pemiliknya adalah perempuan, dan untuk usaha menengah, 34 persen dari 44.700 pelaku usahanya adalah perempuan.

Di sisi lain, tiap pilar edukasi dalam program "Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya" menghadirkan berbagai materi pelatihan berbasis gender yang dinilai mampu membuka potensi ekonomi bagi perempuan:

1. Pemahaman gender, di mana peserta pelatihan akan memperoleh materi kewirausahaan dengan perspektif gender dan kepemimpinan perempuan dalam bisnis.

2. Perencanaan bisnis, di mana peserta akan belajar mengenai pemetaan pasar, analisis target pasar, strategi membangun bisnis yang berkelanjutan, dan perencanaan keuangan.

3. Pengembangan bisnis, di mana akan ada kelas sosialisasi seputar legalitas usaha dan strategi mengoptimalkan pemasaran digital.

Untuk pemasaran digital, peserta akan mendapatkan pelatihan untuk mempertajam soft skills yang dibutuhkan guna memaksimalkan pemasaran produknya secara daring.

Berbagai materi pengembangan kapasitas seperti branding, fotografi produk, dan copywriting menjadi bagian dalam rangkaian program ini.

Di samping materi pelatihan wirausaha, seluruh peserta juga difasilitasi dengan berbagai solusi baik teknologi maupun non-teknologi dari ekosistem digital GoTo yang inklusif dan holistik.

Baca Juga: Kisah Sukses 3 Wirausaha Perempuan Pasarkan Produknya di TikTok

Misalnya melalui dukungan teknologi untuk solusi pembayaran non-tunai dari aplikasi GoPay, Gobiz PLUS, dan Midtrans.

Kemudian, menghilangkan proses manual untuk manajemen pesanan, pembukuan atau laporan keuangan, hingga manajemen karyawan dan pengiriman barang lewat Selly, Gobiz, Moka, dan Gokasir.

Lalu, mengoptimalkan pemasaran dengan GoFood, dan GoStore, serta solusi logistik lewat GoSend. Seluruh solusi tersebut merupakan bagian dari ekosistem digital GoTo.

Sementara itu, dukungan non teknologi dihadirkan lewat berbagai wadah komunitas mulai dari kelas pelatihan yang dinamakan A Cup of Moka, Bincang Biznis, dan Temu Midtrans.

Ada pula Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dan Komunitas Retail GoTo Financial (KONTAG) sebagai wadah bertukar informasi.

Upaya pemberdayaan perempuan yang diwujudkan melalui program ini juga sejalan dengan komitmen Tiga Nol (Three Zeroes) Grup GoTo untuk tahun 2030.

Tiga Nol tersebut antara lain, Nol Emisi Karbon (Zero Emissions), Nol Sampah (Zero Waste), dan Nol Hambatan (Zero Barriers).

Khususnya Nol Hambatan, Grup GoTo berfokus pada bagaimana Grup GoTo dapat mengurangi hambatan pertumbuhan sosial ekonomi mitra di ekosistemnya.

Dalam hal ini, Gojek dan GoTo Financial, bersama-sama di dalam ekosistem GoTo, berupaya memberikan kesempatan yang sama bagi setiap gender untuk dapat memanfaatkan ekosistem GoTo seluas-luasnya dalam meningkatkan taraf hidup.

Baca Juga: Kawan Puan Ingin Bekerja di Perusahaan Startup? Ini 4 Skill Penting yang Kamu Butuhkan!

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara