Dipakai Sejak Era Romawi Kuno, Ini Sejarah Bikini yang Tak Sekadar Pakaian Renang Biasa

Citra Narada Putri - Selasa, 5 Juli 2022
Sejarah bikini yang tak sekadar pakaian renang biasa.
Sejarah bikini yang tak sekadar pakaian renang biasa. Dok. Archive Getty Images & Tommy Hilfiger

Parapuan.co - Bikini adalah salah satu jenis pakaian renang yang banyak disukai perempuan.

Ini merupakan pakaian renang dua potong yang menampilkan dua segitiga kain di bagian atas yang menutupi payudara, dan dua segitiga kain di bagian bawah menutupi panggul hingga bokong.

Penggunaan bikini dianggap akan membuat penampilan jadi terlihat lebih menarik dan modis.

Terlebih lagi kini sudah semakin banyak jenis bikini sehingga pilihannya pun lebih variatif untuk tampil styllish saat berenang. 

Namun tahukah kamu bahwa diperkirakan bikini telah dibuat bahkan 5.600 tahun sebelum masehi (SM).

Mengutip dari Aqua Magazine, ilustrasi perempuan mengenakan pakaian seperti bikini saat pertandingan atletik kompetitif di era Romawi telah ditemukan di beberapa lokasi, yang paling terkenal adalah di Villa Romana del Casale.

Mosaik perempuan di era Romawi mengenakan pakaian seperti bikini.
Mosaik perempuan di era Romawi mengenakan pakaian seperti bikini. Dok. Andreas Wahra

Kendati demikian, pakaian renang two pieces tersebut kembali mencuat sejak era 30-an, yang mulai umum dikenakan banyak perempuan.

Bahkan desainer-desainer dari berbagai belahan dunia seperti Coco Chanel, Claire McCardell dan Madeleine Vionnet turut ikut menyelami tren fashion dengan membuat bikini kala itu.

Baca Juga: Ini Alasan Atlet Voli Pantai Mengenakan Bikini saat Bertanding

Dengan semakin dikenalnya bikini di era tersebut, banyak film yang juga memperlihatkan para aktrisnya mengenakan pakaian renang tersebut.

Mulai dari Footlight ParadeThe Hurricane hingga Fashions of 1934 yang memamerkan aneka bikini dengan motif-motif  yang menarik.

Aktris Jane Wyman pakai bikini di tahun 1935.
Aktris Jane Wyman pakai bikini di tahun 1935. Dok. Archive Getty Images

Awalnya, bikini dibuat dengan menggunakan material lateks dan nilon.

Namun, karena Perang Dunia I membuat produksi pakaian seragam dan rompi yang membutuhkan material nilon meningkat.

Hal ini membuat pemerintah sejumlah negara membuat kebijakan untuk mengurangi pembuatan pakaian renang yang memakai bahan nilon, salah satunya bikini. 

Pasca PD I, pakaian renang dua potong tanpa panel mulai muncul kembali.

Kendati demikian, karena pemerintah masih menerapkan pengurangan penggunaan material nilon, bikini yang ada di pasaran dibuat dengan bahan yang cenderung lebih tipis dan ringan.

Di tahun 40-an, bukan hanya perempuan dewasa saja yang mengenakan bikini, para remaja pun mulai tertarik memakai pakaian renang ini. 

Baca Juga: Promosi Kebebasan Memilih, Tim Senam Jerman Tampil dengan Seragam Tertutup di Olimpiade Tokyo 2020

Karena semakin banyaknya pengguna, kemudian terdapat aturan bahwa bikini hanya boleh dipakai di pantai dan acara informal.

Bikini juga dianggap tidak senonoh dikenakan di depan umum. 

Seiring berjalannya waktu, bikini pun mengalami perubahan bentuk dan dianggap sebagai tren yang kekinian.

Jika pada awal 30-an kebanyakan bikini berbentuk longgar, pada tahun 60-an makin banyak yang berpotongan lebih memeluk tubuh. 

Bahkan melansir Vogue, di era tersebut makin banyak muncul bikini yang punya fungsi berbeda-beda, mulai dari memaksimalkan payudara kecil hingga meminimalkan payudara besar.

Pada tahun 50-an, Louis Reard yang menjalani bisnis lingerie milik ibunya melakukan inovasi dengan membuat bikini yang lebih minimalis. 

Hal ini sengaja ia lakukan untuk mempermudah perempuan yang ingin menggelapkan warna kulit mereka dengan berjemur di pantai. 

Bikini rancangan Louis Reard.
Bikini rancangan Louis Reard. Dok. Archive Getty Images

Namun ternyata desain bikininya tersebut mengejutkan publik karena dianggap terlalu seksi.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kim Kardashian Rombak Desain Bodysuit dari Brand Skims

Bikininya yang minimalis tersebut pun menimbulkan pro dan kontra, ada yang menganggap melanggar norma, tapi banyak juga perempuan yang mengapresiasi rancangannya.

Menurut Kevin Jones, kurator dan sejarawan mode dari Fashion Institute of Design & Merchandising, desain dari Louis Reard tersebut jadi langkah awal tercetusnya bikini-bikini yang lebih dinamis di masa depan.

Terlepas dari kontroversi tersebut, bikini di era sekarang pun pun hadir dengan desain yang lebih variatif.

Bikini di era modern yang lebih variatif.
Bikini di era modern yang lebih variatif. Dok. Savage x Fenty, Mulbery & Tommy Hilfiger

Menariknya lagi, bikini tak lagi hanya bisa dipakai oleh perempuan bertubuh langsing, tapi juga mereka bertubuh plus size

Untuk materialnya sendiri pun tak hanya berpatok pada bahan nilon dan lateks, tapi banyak material lain yang digunakan.

Begitu juga dengan fungsinya, modern kini bikini tak sekadar pakaian renang semata, tapi juga fashion item penunjang gaya. 

Bahkan kini banyak para fashion enthusiast yang memadumadankan bikini dengan pakaian sehari-hari untuk tampilan yang standout.

(*)

Baca Juga: Kembali ke Masa Lalu, 5 Gaya Bikini ini Jadi Tren di Musim Panas 2021

Sumber: Aqua,Vogue
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri