Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arisan Parapuan 15: Praktisi Gentle Parenting Ungkap Dampak Pola Asuh Toksik

Kompas.com - 30/06/2022, 19:37 WIB
Arisan Parapuan: Menjadi Rumah untuk Anak bersama Halimah YouTube Cerita ParapuanArisan Parapuan: Menjadi Rumah untuk Anak bersama Halimah
Editor Arintya

Parapuan.co – Kawan Puan, istilah pola asuh toksik atau toxic parenting akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan populer.

Pasalnya toxic parenting jika dibiarkan terus menerus akan berdampak pada anak, baik secara fisik maupun mental.

Selain itu, toxic parenting juga bisa menyebabkan anak tidak merasa nyaman berada di rumah, di mana orang tua berada. Ruang aman bagi anak pun menjadi sempit bahkan tidak ada.

Berkaca dari hal tersebut, Arisan Parapuan menggandeng Halimah, praktisi gentle parenting sekaligus kreator konten untuk mengupas tuntas toxic parenting.

Pada Arisan Parapuan ke-15 dengan tema Menjadi Rumah untuk Anak, Kamis (30/6/2022), Halimah membagikan dampak sekaligus caranya memutus siklus satu ini.

Pengalaman toxic parenting

Membuka diskusi panjang, Halimah membahas soal bahaya toxic parenting bagi anak.

Selain itu, Halimah juga mengungkapkan pengalamannya menjadi korban dari pola asuh tersebut.

"Di masa kecil aku bukan orang yang mendapat pola asuh baik, orang tua aku bisa dibilang toxic parents," kata Halimah, dikutip dari PARAPUAN.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Pola Asuh Anak, Benarkah Gentle Parenting yang Terbaik?

Dampak toxic parenting bagi anak

Kilas balik masa kecilnya, respons yang Halimah miliki adalah kemarahan, bentuk berbahaya dari anak-anak yang mendapat pola asuh toksik ini.

Anak-anak cenderung marah dan menutup diri dari orang tua, dan menyalahkan keadaan keluarga.

Anak-anak bahkan bisa melakukan hal berbahaya demi lepas dari pola asuh tersebut.

Selain itu, Halimah juga menyinggung soal pola asuh otoriter yang bisa menjadi toksik bagi anak-anak.

Pola asuh otoriter biasanya ditandai dengan ekspektasi orang tua yang sangat tinggi terhadap anak-anak, sehingga orang tua terkesan mengatur dan mengambil keputusan bagi anak.

Mereka juga menghukum kesalahan anak dengan keras, tetapi memberikan sedikit penjelasan.

Halimah menggambarkan kondisi tersebut dengan fungsi remote control yang dikendalikan penuh oleh orang tua.

Hal itu membuat anak hanya menuruti apa yang diperintahkan oleh remote control tersebut, seperti robot.

"Remote control dipegang orang tua, jadi anaknya dijalankan oleh remote control itu seperti robot, literally robot," tegas Halimah.

Hal itu membuat anak-anak tidak terbiasa mengambil keputusan, hingga tumbuh dewasa dan harus memiliki prinsip hidup sendiri.

"Ketika si anak ini masuk ke dunia nyata, selama ini disetirin, tiba saatnya memutuskan sendiri, dia bingung," kata Halimah dengan tegas.

Baca Juga: Ketahui 4 Tips Mengasuh Anak Introvert agar Bisa Lebih Percaya Diri

Memutus siklus pola asuh toksik

Seiring tumbuh dewasa dan menjadi orang tua, Halimah belajar bahwa pola asuh toksik tersebut adalah siklus.

Alasan orang tua Halimah melakukan pola asuh toksik adalah melanjutkan warisan dari orang tua mereka sebelumnya.

"Setelah aku belajar parenting dan punya anak, aku menjadi dapat gambaran bahwa toxic parenting adalah sebuah siklus, kayak lingkaran," kata Halimah.

"Kenapa orang tua aku melakukan hal itu kepada aku? Kemungkinan adalah orang tua aku dapat pola asuh seperti itu yang diturunkan dari kakek nenekku," lanjutnya.

Halimah kemudian menceritakan bahwa komunikasi di keluarga besarnya sangat buruk. Hal itu membuat penyampaian opini terasa seperti konfrontasi.

"Padahal nggak semua opini harus disampaikan dengan ngotot-ngototan," cerita Halimah.

Setelah pengalaman itu, Halimah membentuk komunitas yang mengurus anak-anak jalanan dan belajar soal gentle parenting.

Alih-alih tetap marah dengan keadaan dan hidup dalam siklus pola asuh toksik, Halimah ingin menerapkan pola asuh yang lebih baik kepada anak-anaknya.

Namun, hal itu tidak mudah dan butuh proses, bahkan bagi Halimah yang sudah mempelajari gentle parenting

"Menerapkan gentle parenting tapi nggak mudah," kata Halimah.

Baca Juga: Ingin Anak Tumbuh jadi Pribadi Tangguh? Terapkan 5 Pola Asuh Positif Ini

"Teori itu lebih gampang dari praktik karena kita lagi berkesperimen dengan manusia," kata Halimah.

Kawan Puan, dampak toxic parenting sangatlah berbahaya bagi perkembangan anak, terutama psikisnya.

Menurut Halimah, menerapkan gentle parenting bukanlah hal yang mudah, tetapi harus diusahakan untuk memutus siklus toxic parenting.

Kawan Puan, itulah kisah Halimah yang ternyata juga pernah mengalami toxic parenting dan caranya memutus siklus tersebut.

Nah, bagi Kawan Puan yang ingin menyaksikan Arisan Parapuan "Menjadi Rumah untuk Anak" bersama Halimah lebih lanjut, kamu bisa langsung menuju YouTube Cerita Parapuan. (*)

Sumber Parapuan

Terkini Lainnya

 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com