Parapuan.co - Mengecat rambut atau mewarnai rambut adalah hal yang cukup menyenangkan.
Terlebih bagi Kawan Puan yang memang suka mengganti warna rambut.
Mewarnai rambut ini bisa karena bergai alasan, bisa jadi diwarnai karena sudah mulai beruban atau bisa saja karena ingin untuk gaya dan bosan akan warna rambut aslimu.
Tapi tahukah kamu bahwa ada banyak efek samping dari pewarnaan rambut?
Mengutip dari PARAPUAN, pewarnaan rambut diketahui menggunakan kimia dasar.
Ini semua tentang reaksi yang terjadi di antara pigmen di rambutmu, pigmen dalam pewarna, peroksida, dan amonia.
Mengecat rambut ternyata juga bisa berdampak pada kesehatan. Terutama untuk jenis pewarnaan rambut permanen.
Efek Samping Pewarnaan Rambut
Mengutip dari Stylecraze, berikut ini efek samping dari pewarnaan rambut.
Baca Juga: Ikuti 7 Langkah Ini untuk Mewarnai Rambut Beruban agar Tahan Lama
1. Konjungtivitis
Kegagalan untuk sangat berhati-hati saat mewarnai rambut dapat mengakibatkan bahan kimia membuat kontak dengan bagian sensitif wajah.
Dalam beberapa kasus, ketika bahan kimia dari pewarna rambut bersentuhan dengan mata, hal itu dapat menyebabkan konjungtivitis atau mata merah muda.
Dalam kasus lain, itu menyebabkan peradangan dan ketidaknyamanan yang parah.
2 Asma
Asma adalah salah satu gejala reaksi alergi parah terhadap pewarna rambut.
Menghirup bahan kimia dalam pewarna rambut secara terus-menerus dapat menyebabkan batuk, mengi, radang paru-paru, ketidaknyamanan tenggorokan, dan serangan asma.
3. Reaksi Alergi
Baca Juga: Coba Tutupi Uban dengan 4 Rekomendasi Produk Cat Rambut Ini
Pewarna rambut yang menyebabkan reaksi alergi tidak jarang terjadi, terutama karena pewarna rambut permanen mengandung paraphenylenediamine, yang merupakan alergen umum.
Orang yang memiliki dermatitis kontak sangat rentan terhadap reaksi karena PPD dan bahan kimia lain yang ada dalam pewarna.
Orang dengan kondisi kulit, seperti eksim dan psoriasis, juga harus menahan diri untuk tidak menggunakan pewarna rambut untuk mewarnai rambut mereka.
Dalam kasus yang lebih ringan, pewarna permanen dapat menyebabkan gatal, iritasi kulit, kemerahan, atau pembengkakan pada kulit kepala atau area sensitif lainnya seperti wajah dan leher.
Hal lain yang perlu diingat ketika menggunakan pewarna ini adalah bahwa tidak memiliki reaksi alergi di masa lalu tidak berarti kamu tidak akan memilikinya di masa depan.
Semakin banyak kamu mewarnai rambut, semakin besar kemungkinan kamu mengalami reaksi yang merugikan.
4. Efek pada Kesuburan
Penelitian tidak konsisten dalam hal ini. Meskipun beberapa penelitian menyatakan bahwa ada sedikit penyerapan sistemik produk rambut, pewarna rambut mungkin tidak benar-benar memengaruhi kesuburan atau kehamilan.
Namun, karena mereka menunjukkan kemungkinan risiko terkena pewarna rambut untuk waktu yang lama, lebih baik menghindari pewarna rambut jika ingin hamil atau sedang hamil.
Baca Juga: Tingkatkan Kesuburan, Lakukan 7 Hal Ini untuk Menjaga Kesehatan Rahim
5. Kanker
Ketika pewarna rambut permanen pertama kali diperkenalkan, mereka memiliki senyawa yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker).
Sementara formulanya diubah untuk menggantikan bahan kimia ini, perdebatan mengenai apakah pewarna rambut dapat menyebabkan kanker masih terus berlanjut.
Sebaliknya, penelitian dan studi lebih ilmiah diperlukan untuk menetapkan hubungan yang pasti antara penggunaan pewarna rambut permanen dan kanker.
(*)