Jalani Rumah Tangga Lebih Bahagia dengan Pasangan, Kuncinya Hilangkan Kebiasaan Ini

Parapuan.co - Hubungan rumah tangga dengan pasangan jelas tak mudah untuk dijalani.

Kamu akan sering menemukan perbedaan, perselisihan, hingga pertengkaran.

Namun, itu semua sudah jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan pernikahan.

Akan tetapi, memang tak dapat dimungkiri kalau setiap orang ingin punya hubungan pernikahan yang bahagia, minim pertengkaran.

Kuncinya sebenarnya mudah saja lho, kamu hanya perlu menghindari beberapa kebiasaan berikut.

Dilansir dari laman Times of India, hindari kebiasaan ini untuk mendapatkan kehidupan rumah tangga yang lebih bahagia.

1. Mengkritik

Jika kamu terbiasa memberikan kritik untuk pasangan, mulai sekarang hentikan hal ini.

Ini menjadi kebiasaan yang sangat buruk dalam hubungan pernikahan.

Baca Juga: Ingin Hubungan Asmara Langgeng? Konselor Pernikahan Sebut 4 Pilar Ini

Sebaliknya, coba berikan pujian pada pasangan atas apa yang mereka lakukan, sekecil apapun itu.

Ini akan membuat pasangan merasa lebih dihargai.

2. Terlalu mengontrol

Setiap orang memiliki cara berpikir dan pendapat masing-masing.

Oleh karenanya, jangan mengontrol pasangan untuk memiliki sudut pandang yang sama sepertimu.

Ini menunjukkan jika kamu terlalu mengontrol pasangan.

Selain itu, terlalu mengontrol pasangan menjadi indikasi toxic relationship.

Ini hanya akan membuat kehidupan pernikahan tidak sehat.

3. Membebani pasangan dengan harapan tidak realistis

Baca Juga: 5 Relationship Goals demi Memperkuat Pernikahan, Bikin Makin Langgeng!

Wajar bila kamu memiliki harapan terhadap pasangan.

Namun, ini menjadi tidak wajar jika harapan tersebut tidak realistis.

Harapan yang tidak realistis hanya akan membuat pasanganmu merasa tercekik oleh tuntutan.

Bahkan kondisi ini bisa membuat mereka frustasi.

Untuk itu, agar kehidupan pernikahanmu dapat berjalan lebih baik hindari mengharap hal yang tidak realistis dari pasangan.

Hindari melakukan hal-hal di atas untuk membuat kehidupan pernikahan menjadi lebih baik ya, Kawan Puan.

(*)