Anak Tidak Suka Pelajaran Matematika? Ini Hal yang Perlu Dilakukan Menurut Ahli

Saras Bening Sumunar - Jumat, 29 April 2022
Tips membuat anak menyukai pelajaran matematika
Tips membuat anak menyukai pelajaran matematika Iam Anupong

Parapuan.co - Matematika menjadi selah satu pelajaran wajib di sekolah.

Namun sayangnya, tak jarang pelajaran ini justru tidak disukai oleh anak-anak.

Selain harus menghitung, anak juga diwajibkan untuk menghafal rumus.

Inilah yang membuat pelajaran matematika identik dengan kesan sulit dan rumit

Kendati demikian, timbul pertanyaan mengapa anak tidak menyukai pelajaran matamatika.

Menurut pakar parenting Kurnia Widhiatuti, ini disebabkan karena doktrin yang diterima anak.

"Yang membuat anak takut adalah doktrin. Ketika orang tua bilang bahwa matematika itu sulit, anak langsung menganggap matematika sebagai momok,” kata Kurnia seperti yang dilansir dari laman Kompas.com.

Maka dari itu Kurnia menyarankan untuk mengubah persepsi dulu bahwa matematikan itu mudah dan menyenangkan. 

Trainer Parenting Nasional ini menyebut, ilmu matematika sangat penting dan tidak hanya berkutat dalam hitung-hitungan saja.

Baca Juga: Pakai Bahasa Sederhana, Ini 5 Cara Menjawab Pertanyaan Sulit Anak Balita

Dirinya juga mengatakan bahwa matematika memiliki efek terhadap perspektif masa depan anak.

“Dianggap bahwa matematika hanya menghitung angka, dan berpikir bahwa anaknya memang tidak pintar matematika. Tidak diupayakan untuk memahami,” imbuh perempuan yang juga akrab dipanggil Bunda Kurnia tersebut.

Ditambahkan oleh pengamat pendidikan Prof.Agustinus Purna Irawan, proses pembelajaran yang diterima anak di sekolah akan membentuk kemampuan matematika anak.

"Jadi harus dipastikan anak paham benar konsepnya mulai dari dasar, sebelum diajarkan konsep-konsep yang lebih rumit,” papar Prof.Purna.

"Kalau pemahaman konsep dibangun bertahap sesuai levelnya, tidak akan serumit itu," tambahnya lagi. 

Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kesan sulit dan rumit saat belajar matematika.

Pertama, matematika dipelajari sesuai kegunaannya.

“Bila ditunjukkan kegunaannya, anak pasti tertarik. Misalnya untuk jual beli. Jadi anak paham, seperti apa aplikasinya di masyarakat,” jelas Prof. Purna.

Baca Juga: Pakai Bahasa Sederhana, Ini 5 Cara Menjawab Pertanyaan Sulit Anak Balita

Kedua, mulai dari level yang mudah, baru naik ke derajat yang lebih tinggi.

Hal ini juga akan melatih kita membuat skala prioritas dari tiap persoalan.

Ketiga, membangun pemahaman anak terhadap suatu persoalan.

Pengajaran matematika yang hanya mengedepankan hafalan tanpa membuat anak memahami konsepnya, membuat pelajaran ini jadi terkesan sulit.

"Pembelajaran matematika perlu mengambil bentuk yang logis dan nyata,” pungkas Prof. Purna.

"Misalnya ketika belajar trigonometri. Sin, cos, tan itu posisi atau koordinat. Ceritakan dulu masalah koordinat. Kalau sudah paham, baru masuk ke hitungan," tambahnya lagi.

Kawan Puan, mulai sekarang hindari untuk mendoktrin anak bahwa pelajaran matematika sulit.

Melainkan buat anak penasaran dan katakan bahwa pelajaran matematika menyanangkan.

(*)

Baca Juga: Dimulai Sejak Dini, Begini Cara Menumbuhkan Empati Anak pada Penyandang Disabilitas