Usai Nonton Drakor, Raisa dan Prilly Latuconsina Alami PSD Syndrome, Ini Penjelasannya

Firdhayanti - Senin, 11 April 2022
Raisa dan Prilly Latuconsina menangis usai drakor kesayangan tamat.
Raisa dan Prilly Latuconsina menangis usai drakor kesayangan tamat. kompas.com

Parapuan.co - Belum lama ini, artis Indonesia tengah menggemari tayangan drama Korea. 

Salah satunya adalah penyanyi Raisa Andriana yang telah menyelesaikan drama Snowdrop

Drama Snowdrop yang memiliki alur cerita menyedihkan sukses membuat Raisa menangis tersedu-sedu. 

Tak cuma itu, Raisa bahkan mengaku merasa hampa setelah menonton drama Snowdrop.

"Fyi, semalem aku sebanjir ini nontonnya. Bangun2 mata bengkak parah," kata Raisa dalam cuitannya pada Kamis (7/4/2022) sambil mengunggah foto laptop serta kasur yang basah karena air mata. 

Hal tak jauh berbeda juga dialami oleh aktris Prilly Latuconsina yang menonton drama Twenty Five, Twenty One. 

Prilly Latuconsina mengaku menangis usai menyaksikan akhir kisah Na Hee Do (Kim Tae Ri) dan Baek Yi Jin (Nam Joo Hyuk) ini. 

"Gak kuat bangett nangis dari jam 11 malem perkara ending 25 21," tulis Prilly dikutip Kompas.com dari Instagram @prillylacutonsina96, Selasa (5/4/2022).

Apa yang dialami oleh Raisa dan Prilly ini merupakan post series depression syndrome atau PSD syndrome.

Baca Juga: Cerita Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In Saat Syuting Adegan Terakhir Serial Snowdrop

Lalu, apa itu PSD Syndrome? 

Melansir USS Feed berdasarkan Urban Dictionary, post series depression syndrome adalah rasa sedih yang bisa kita rasakan setelah membaca atau nonton cerita yang panjang.

Kita tak mau cerita tersebut berakhir meskipun kita tahu kalau ceritanya bakal selesai. 

Menurut Kevin Foss, founder California OCD and Anxiety Treatment Center, hal itu disebabkan karena adanya keterikatan koneksi dengan karakter di cerita. 

Koneksi ini kita dapatkan dengan karakter dalam serial yang kita tonton. 

Selain itu, psikolog Margaret Rutherford berkata kalau menonton cerita fiksi cerita fiksi bisa bikin kehidupan nyata jadi terasa membosankan.

Karena itu, wajar jika ada perasaan hampa sehabis menonton serial dengan plot yang sukses membuat perasaan kita naik turun. 

Mengatasi PSD Syndrome

Melansir Mel Magazine, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi PSD Syndrome. 

Baca Juga: Snowdrop Masuk Episode Akhir, Jisoo BLACKPINK Ungkap Momen Syuting Paling Berkesan

1. Akui Kehampaan 

Psikolog Jeanette Raymond mengatakan tak apa merasa untuk tak memiliki kendali usai menonton serial. 

Dengan mengakui dan menerimanya, kamu justru akan lebih cepat bangkit.

“ Bukan hal yang buruk untuk sedikit sedih dan merasa tanpa kemudi,” katanya.

“Penting bagi kamu untuk mencapai titik terendah sehingga naluri bertahan hidup pun muncul sehingga kamu mencari sesuatu di dunia nyata yang dapat difokuskan," katanya lagi. 

2. Ceritakan pada Orang Terdekat dan Komunitas 

Untuk menghadapi serial kesayanganmu yang telah berakhir, kamu bisa menceritakan kisahnya pada orang-orang terdekatmu. 

“Orang-orang dapat mengatasi rasa kehilangan ini dengan menceritakan kisah tersebut kepada orang lain,” kata Kevin. 

Selain itu, kamu juga bisa bergabung dengan klub penggemar cerita atau serial untuk merefleksikan cerita sambil terhubung dengan orang lain.

Baca Juga: Review Drakor Thirty Nine, Memahami Arti Meninggalkan dan Ditinggalkan

“Bergabung dengan klub buku atau klub penggemar cerita atau serial juga dapat membantu seseorang merefleksikan cerita secara positif sambil terhubung dengan orang lain dan mengembangkan hubungan baru. Melakukan hal ini dapat menjaga memori dan kegembiraan tetap hidup," ujarnya. 

3. Ambil Sisi Positif 

Kembali ke realita setelah menonton fiksi tentu bukan hal yang mudah untuk dijalani. 

Kawan Puan dapat mengambil hikmah dari kualitas positif kehidupan mereka. 

 “Mengingatkan diri sendiri tentang kualitas positif dari kehidupan mereka sendiri dapat membantu memerangi perbandingan obsesif antara cerita dan kehidupan nyata,” kata Kevin. 

4. Sibukkan Diri dengan Kegiatan 

Kawan Puan dapat menyibukkan diri dengan di kehidupan nyatamu. 

“Berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sehari-hari, hubungan dan tanggung jawab juga merupakan cara yang bagus untuk membumikan diri dalam realitas dan fungsi sosial," kata Kevin. 

5. Tonton Serial Lain 

Baca Juga: 3 Sinopsis Series Drama Korea Tentang Teknologi, Ada My Holo Love

Kevin menyarankan untuk menonton serial lain dengan jalan cerita berbeda.

“ Menginvestasikan kembali energi dan perhatian seseorang ke seri lain juga dapat membantu beberapa orang untuk terus maju,” kata Foss. (*)

Sumber: Kompas.com,Twitter,UssFeed
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya