Parapuan.co- Penumpukkan sampah di tempat pembuangan akhir tanpa diolah kembali yang justru menjadi gas metana atau menyumbat saluran air.
Hal itu tentu akan mengakibatkan bencana alam seperti banjir.
Sementara itu, gas metana bisa mengakibatkan terjadinya pemanasan global.
Mengetahui hal tersebut, Desi Remora akhirnya memutuskan untuk membangun bisnis tas dan sepatu kulit berbasis ramah lingkungan di Kota Malang.
Mengutip dari Parapuan.co, perempuan yang akrab disapa Desi itu membagikan ceritanya membangun bisnis tas dan sepatu kulit bernama Remora Handmade.
Desi mengaku sudah mulai menggeluti dunia bisnis sejak kelas dua SMA dengan cara belajar jualan online.
Kemudian, ia lulus pada tahun 2012 terjun ke dunia bisnis dan membuka usaha produksi sepatu kulit.
"Awalnya dulu membuka bisnis sepatu kulit ini murni cuma bisnis aja dan belum mengenal soal zero waste. Pada saat itu fokusku masih profit," cerita perempuan berusia 27 tahun ini.
Keputusan Desi untuk menjadikan kulit sebagai bahan dasar tas dan sepatu bukan tanpa alasan.
Baca juga: Sumi Hastry Purwanti, Polwan Pertama di Indonesia yang Jadi Dokter Forensik
Ia mengaku telah berkali-kali mencoba berbagai bahan seperti caleb dan bahan lainnya.
Menurutnya, hanya bahan kulit yang bisa menciptakan tas dan sepatu berkualitas.
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Aulia Firafiroh |
Editor | : | Aulia Firafiroh |
KOMENTAR