Begini Peran Orang Tua dalam Mengatasi Insecure pada Anak Remaja

Saras Bening Sumunar - Kamis, 10 Maret 2022
Membantu mengatasi rasa insecure pada anak remaja
Membantu mengatasi rasa insecure pada anak remaja Peter Berglund

Parapuan.co - Masa remaja menjadi masa transisi bagi anak. Disebut masa transisi karena mereka mulai memerhatikan penampilan. 

Tidak hanya itu, anak yang mulai remaja biasanya akan merawat diri. Tak ketinggalan, perubahan fisik dan emosional akan dialami oleh mereka. 

Meski terlihat baik-baik saja, transisi anak yang memasuki usia remaja justru rentan mengalami insecure.

Dampaknya, anak bisa merasa rendah diri, memiliki ketakutan berlebih, hingga menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Dalam kondisi ini, penting bagi orang tua untuk mendampingi anak mengatasi rasa insecure.

Menurut laman Word From The Birdberikut hal yang bisa orang tua lakukan untuk mengatasi rasa insecure pada anak remaja: 

1. Mulai Percakapan

Penting bagi Kawan Puan untuk melakukan diskusi dengan anak. Diskusi yang dimaksud ialah percakapan santai dan terbuka. 

Lakukan percakapan terbuka terkait hal-hal yang membuat mereka merasa insecure.

Baca Juga: Cerita Tasya Kamila Menjadi First Time Mom: Support System Itu Sangat Penting

Berikan waktu pada anak untuk menceritakan hal yang sebenarnya mereka rasakan.

Penting diingat oleh kita ialah menyanggah atau menyangkal apa yang mereka ceritakan.

Buatlah anak merasa nyaman dan tenang saat bercerita denganmu. 

Melakukan percakapan yang menyenangkan dengan anak akan membuat mereka merasa lebih baik. 

2. Ajarkan Penerimaan Diri

Transisi anak menjadi remaja merupakan saat yang tepat bagi Kawan Puan untuk mengajarkan anak tentang self awareness.

Self awereness merupakan upaya untuk menerima diri sendiri.

Ajarkan anak untuk menerima kekurangan, kelebihan hingga kesalahan yang pernah mereka lakukan. 

Baca Juga: Punya Dua Anak, Ini Cara Ringgo Agus Jadi Suami Suportif dan Berbagi Peran dengan Istri

Dengan mengajarkan penerimaan diri, anak dapat memahami dan menerima dirinya sendiri. Ia juga tidak akan menyalahkan orang lain atas kekurangan yang dimiliki. 

Self love bukan sebatas upaya mencintai diri sendiri, melainkan penerimaan segala kesalahan, kekurangan dan memperlakukan diri sendiri dengan baik.

3. Pantau Penggunaan Media Sosial

Media sosial menjadi cara utama remaja untuk berkomunikasi.

Sayangnya, penggunaan media sosial di masa sekarang justru membuat anak remaja rentan mengalami cyber bullying.

Penting bagi Kawan Puan untuk selalu memantau penggunaan media sosial pada anak.

Jika anak merasa terganggu dengan penggunaan media sosial, ambil waktu beristirahat sejenak. 

Demikian beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengalami insecure pada anak.

Mulai dari mengajaknya berbicara hingga memantu penggunaan media sosial, sebisa mungkin dilakukan dengan memposisikan diri sebagai teman anak. 

(*)

Baca Juga: Penting! 3 Hal Ini Bisa Dilakukan Agar Merasa Nyaman Saat Menyusui