Ayah Atta Halilintar Inginkan Aurel Lahiran Normal, Ini Keuntungan Melahirkan Normal

Anna Maria Anggita - Kamis, 17 Februari 2022
Aurel disarankan untuk tidak operasi caesar
Aurel disarankan untuk tidak operasi caesar Instagram/aurelie.hermansyah

Seperti semua operasi besar, operasi caesar juga memiliki beberapa risiko.

Berbagai risiko yang mungkin dialami oleh ibu yang menjalankan operasi caesar di antaranya:

  • Infeksi pada area sayatan
  • Kehilangan darah lebih banyak
  • Infeksi pada jahitan pasca persalinan
  • Reaksi anestesi yang tidak nyaman bagi ibu

4. Menyusui lebih cepat setelah melahirkan

Seorang ibu yang melahirkan secara pervaginam bisa menyusui anak lebih cepat.

Maksudnya, setelah melahirkan ibu dapat menyusui bayinya dalam satu atau dua jam pertama.

Menyusui dini ini tentu sangat bermanfaat bagi ibu maupun anak, di samping itu menyusui setelah melahirkan dapat merangsang produksi ASI.

5. Masa inap lebih pendek dan pemulihan lebih cepat

Perempuan yang bersalin pervaginam tanpa komplikasi bisa pulang dalam satu atau dua hari sedangkan bagi yang menjalani operasi caesar diharapkan tinggal 3-4 hari.

Baca Juga: Dorce Gamalama Sempat Berjuang Melawan Penyakit Alzheimer, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Meskipun setelah melahirkan pervaginam, seseorang tidak boleh melakukan aktivitas berat, namun tak lama setelah itu rutinitas normal bisa dijalankan kembali.

Tentu kondisi tersebut tidak dengan cepat dialami dengan perempuan yang melahirkan secara caesar.

Sebab, operasi caesar mengharuskan seorang perempuan untuk beristirahat lebih lama karena bekas luka harus benar-benar sembuh.

Sebagai catatan penting bagi Kawan Puan, baik itu melahirkan secara normal maupun operasi itu sama-sama baiknya, dan ada faktor-fakor yang berperan seperti ukuran bayi, berat badan ibu, dan apakah sebelumnya sang ibu pernah operasi caesar atau tidak.

Jadi sebelum melahirkan alangkah baiknya untuk berdiskusi secara mendalam bersama ginekolog, tentunya demi kepentingan ibu dan bayi.

(*)

Bantu Hindari Risiko Stunting pada Anak, Asupan Protein Jadi Kunci