Baby Walker Bantu Anak Cepat Berjalan? Ini Kata IDAI dan Dokter Anak

Ericha Fernanda - Minggu, 13 Februari 2022
Penggunaan baby walker pada bayi
Penggunaan baby walker pada bayi UntitledImages

Parapuan.co - Baby walker adalah alat bantu belajar berjalan untuk anak yang banyak dijual di pasaran dalam berbagai bentuk.

Umumnya, baby walker berbentuk dorongan dan memiliki dua atau empat roda dan dipakai seperti mendorong troli belanja.

Ada pula baby walker berbentuk bulat, beroda empat atau enam, dan tempat duduk di bagain tengah untuk menggerakkan kaki.

Baby walker dipercaya bisa membuat bayi berjalan lebih cepat karena alat bantu yang memudahkannya bergerak.

Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) rupanya melarang dan tidak merekomendasikan penggunaan baby walker.

Selain tidak dibutuhkan, penggunaan baby walker memiliki risiko bayi jatuh dan cedera fisik yang berbahaya.

American Academy of Pediatric mengungkap data dari National Electronic Injury Surveillance System, bahwa cedera pada anak di bawah usia 15 bulan sepanjang 1990-2014 adalah sebanyak 230.676 kasus.

Bahkan, American Academy of Pediatric melarang penggunaan baby walker untuk anak-anak di negara Amerika.

Selain di Amerika, Kanada juga melarang penggunaan, pembuatan, dan pendistribusian baby walker.

Baca Juga: Shaken Baby Syndrome, Hobi Mengayun Bayi yang Bisa Timbulkan Cedera

"Anak-anak yang memakai baby walker dapat bergerak sangat cepat dan risiko jatuh," tutur Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, mengutip Kompas.com.

"Ada pula risiko terlempar, terbentur, tenggelam, dan dapat menggapai benda yang lebih tinggi sangat mudah mencederai bayi. Meski pun dalam pengawasan orangtua," imbuhnya.

Menurut dr. Fransiska, penggunaan baby walker sebenarnya tidak membuat anak lebih cepat berjalan.

"Anak sebaiknya dibantu orang tua berjalan dengan memegang kedua tangan anak ke atas, dan anak akan melangkah setapak demi setapak," saran dr. Fransiska.

Dokter Fransiska menyebut, penggunaan baby walker akan melatih otot kaki bagian bawah tanpa melatih otot tungkai atas dan panggul.

“Otot tungkai atas dan panggul justru sangat penting dalam proses berjalan," imbuhnya.

Lebih lanjut, bayi yang menggunakan baby walker tidak dapat melihat kedua kakinya, sehingga tidak menggunakan koordinasi mata dan keseimbangan dalam berjalan.

Jadi, cara mengajarkan bayi berjalan dengan cara klasik yaitu memegang kedua tangan anak ke atas justru membantu ya, Kawan Puan.

Sehingga anak-anak dapat melangkah setapak demi setapak sambil berlatih keseimbangan tubuhnya sendiri.

(*)

Baca Juga: Mengenal 6 Tahapan Perkembangan Anak di Lima Tahun Pertama Kehidupan

Sumber: Kompas.com,IDAI,American Academy of Pediatric
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini