Parapuan.co - Dari sekian pilihan instrumen investasi yang ada, reksa dana adalah investasi yang disarankan untuk investor pemula.
Bisa begitu karena risiko investasi reksa dana termasuk rendah dan kamu pun akan dibantu manajer investasi untuk mengelola portofolio investasi kamu.
Akan tetapi, bukan berarti Kawan Puan tidak perlu memahami apa saja jenis reksa dana karena kamulah yang paling tahu tujuan investasi kamu.
Tidak hanya itu, jenis reksa dana yang kamu pilih akan memengaruhi keuntunganmu seberapa.
Bahkan, meski secara umum reksa dana termasuk instrumen investasi yang rendah risiko, tetapi tiap jenisnya juga memiliki risiko yang berbeda.
Maka itu, ketika berinvestasi, kita wajib tahu tujuan investasi untuk apa. Lalu, hitunglah seberapa banyak dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Contohnya kamu memiliki tujuan investasi untuk dana pendidikan anak dengan total Rp400 juta. Si kecil akan masuk kuliah 20 tahun lagi.
Kemudian, untuk mendapatkan Rp400 juta ini dalam 20 tahun, Kawan Puan bisa konsisten menyisihkan Rp1,1 juta per bulan selama 20 tahun.
Nah, apabila investasi reksana dana, kamu sudah bisa mendapatkan return Rp681 juta. Jauh lebih tinggi dari tabungan biasa sebesar Rp304 juta.
Baca Juga: Bingung akan Menabung atau Investasi Dulu? Simak Penjelasan Ini yuk
Itu ialah hasil simulasi Bibit berdasarkan data kinerja di masa lalu, jika kita berinvestasi Rp1,1 juta secara rutin selama 20 tahun dengan level risiko konservatif (penerimaan risiko rendah).
Nah, melansir NOVA, PARAPUAN telah merangkum 4 jenis reksa dana yang bisa kamu pilih untuk memilih kendaraan investasi yang tepat.
1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
Pada umumnya, jika tujuan kamu sifatnya jangka pendek, maka lebih baik menggunakan reksa dana pasar uang agar lebih cuan.
Bisa begitu karena return reksa dana pasar uang memang biasa tapi risikonya paling kecil.
Reksa dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun.
Tujuan dari reksa dana pasar uang adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)
Jika tujuan investasi kamu adalah jangka menengah, maka reksa dana pendapatan tetap lebih cuan untuk digunakan.
Baca Juga: Selain Memilih Instrumen, Ini 3 Tips Investasi untuk Perempuan
Imbal baliknya lebih tinggi dari pasar uang, begitu pun dengan risikonya yang relatif lebih besar dibanding RDPU.
Pasalnya, reksa dana pendapatan tetap melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang.
Sedangkan, tujuan reksa dana pendapatan tetap adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
3. Reksa Dana Saham (RDS)
Di samping itu, jika tujuan investasi kamu untuk jangka panjang di atas 5 tahun, memilih reksa dana saham akan jauh lebih menguntungkan.
Meski begitu, Kawan Puan pun harus sadar bahwa risiko reksa dana saham juga paling besar di antara reksa dana lainnya.
Bisa begitu karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi tapi menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
Jenis reksa dana ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas.
Baca Juga: Selain Mengurangi Risiko Rugi, Ini Fungsi Lain Diversifikasi Investasi
4. Reksa Dana Campuran (RDC)
Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
Nah, itulah 4 jenis reksa dana yang bisa menjadi pilihan kamu saat investasi di instrumen ini. Selain keuntungannya, pastikan kamu mempertimbangkan tujuan investasimu, ya! (*)