Mengenal Fibroid Rahim, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Ratu Monita - Rabu, 19 Januari 2022
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan fibroid rahim.
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan fibroid rahim. interstid

Parapuan.co - Ada beragam masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang perlu diwaspadai.

Beberapa penyakit yang menyerang sistem reproduksi perempuan ini bahkan dapat timbul tanpa adanya gejala. 

Salah satu masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang perlu diperhatikan adalah fibroid rahim

Melansir dari laman Healthline, fibroid rahim adalah pertumbuhan daging abnormal yang berkembang di dalam rahim perempuan.

Jika dalam ukuran besar, adanya tumor ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit perut hebat dan masa menstruasi yang begitu berat.

Dalam kasus lain, masalah kesehatan organ kewanitaan ini juga dapat timbul tanpa ada tanda atau gejala apapun. 

Umumnya, fibroid dikenal sebagai leiomioma, mioma, mioma uteri, atau fibroma dan pertumbuhan fibroid biasanya jinak, atau non-kanker.

Menurut Office on Women's Health, sebanyak 80 persen perempuan mengalami fibroid rahim saat ia menginjak usia 50 tahun.

Namun, kebanyakan mereka tidak memiliki gejala apapun dan mungkin tidak pernah tahu bahwa mereka memiliki fibroid.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Mengenal Kondisi Rahim Terbalik

Penyebab fibroid rahim

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang satu ini. 

Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukannya, yakni :

1. Hormon : Hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh ovarium dapat menyebabkan lapisan rahim beregenerasi setiap siklus menstruasi dan dapat merangsang pertumbuhan fibroid.

2. Keturunan : Masalah kesehatan organ kewanitaan ini juga dapat dipengaruhi adanya keturunan, misal ibu, saudara perempuan, atau nenek yang pernah memiliki riwayat kondisi ini, maka seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami fibroid.

3. Kehamilan : Selama kehamilan tubuh akan memproduksi estrogen dan progesteron dan di fase tersebut fibroid dapat berkembang dan tumbuh dengan cepat.

Gejala fibroid 

Gejala akan tergantung pada jumlah tumor yang dimiliki serta lokasi dan ukurannya. 

Baca Juga: Mengenal Penebalan Dinding Rahim, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Jika ukuran sangat kecil atau sedang mengalami menopause, maka mungkin perempuan tidak akan memiliki gejala apapun. 

Apabila merasakan gejala fibroid berikut, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

- Pendarahan hebat antara atau selama periode yang mencakup pembekuan darah.

- Nyeri di panggul atau punggung bawah.

- Peningkatan kram menstruasi.

- Peningkatan buang air kecil.

- Nyeri saat berhubungan.

- Menstruasi yang berlangsung lebih lama dari biasanya.

- Tekanan atau terasa penuh di perut bagian bawah.

- Pembengkakan atau pembesaran perut.

Perlu diketahui, fibroid dapat menyusut selama dan setelah menopause, karena perempuan yang menopause mengalami penurunan kadar estrogen dan progesteron, hormon yang merangsang pertumbuhan fibroid.

Nah, berikut ulasan mengenai penyebab dan gejala dari masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yakni fibroid rahim, semoga kita terhindar dari penyakit tersebut ya! (*)

Baca Juga: Mengenal Servisitis, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan pada Leher Rahim

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri