"Imajinasi kita sudah ke mana-mana, sudah membayangkan apa aja, kemudian muncul ikatan emosi, ada sugesti," papar Ria.
"Mungkin akhirnya menjadi, kalau boleh dibilang, ajimat, lebih ekstremnya seperti itu ya," lanjutnya.
Ria tidak memandang tren koleksi boneka ini sebagai fenomena yang aneh atau langka.
Baginya, kecintaan seseorang terhadap suatu benda merupakan hal yang wajar.
Boneka juga merupakan barang menggemaskan yang dapat memberikan hiburan dan perasaan senang kepada pemiliknya.
"Tapi kalau senang dengan sesuatu yang lucu, unik, itu wajar," ucap Ria.
Hal yang menjadi kekhawatiran Ria adalah jika ada unsur halusinasi saat mengadopsi boneka.
Ia berharap agar para pesohor yang mengoleksi boneka arwah ini mengambil keputusan dalam keadaan sadar.
"Sejauh memang tidak menjadi kelekatan dan membuat kita menjadi halu gitu, ya wajar aja," ungkap Ria.
Baca Juga: Viral di TikTok, Lowongan Kerja Jadi Babysitter Spirit Doll Bergaji Puluhan Juta
Ria Enes sendiri sudah bersama dengan boneka Susan sejak 1991 dan menghasilkan banyak karya bersama.
Namun bagi Ria, boneka Susan adalah medium untuk menyampaikan dongeng atau hiburan bagi anak-anak Indonesia.
Baca Juga: Totalitas Rawat Spirit Doll, Ivan Gunawan Sebut Bonekanya Punya Babysitter Sendiri
(*)
