Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pakar soal Harga Produk Sustainable Fashion yang Lebih Mahal, Mengapa?

Kompas.com - 22/12/2021, 18:37 WIB
Editor Arintya

Parapuan.co – Kawan Puan, industri fashion merupakan salah satu penyumbang limbah pencemar lingkungan.

Berangkat dari hal tersebut, muncul sebuah gerakan menciptakan produk fashion yang lebih ramah lingkungan atau yang disebut sebagai sustainable fashion.

Namun sustainable fashion ternyata tak sekadar ramah lingkungan dan terbuat dari bahan alami.

Ada 4 agenda yang perlu ada untuk sebuah fashion bisa disebut sebagai sustainable fashion.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang fashion designer, Khairiyyah Sari dalam Road To Weekend Festival Harian Kompas yang digelar pada Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Atasi Limbah Pakaian yang Berdampak Buruk bagi Lingkungan dengan Upcycling

“Jadi sustainability itu ada 4 agenda, yaitu social, economic, ecological, dan cultural. Jadi enggak hanya pakai material yang eco-friendly,” ungkap perempuan yang akrab disapa Sari itu.

Lebih lanjut Sari menjelaskan bahwa kebanyakan konsumen masih belum sepenuhnya paham sampai mana sebuah brand bisa dianggap mengusung tren sustainability itu.

“Sampai sekarang konsumen tuh masih banyak yang belum mengerti sampai mana sih sustainability itu. Mereka masih belum berpikir tentang keempat agenda itu,” tambahnya.

Selain itu kebanyakan konsumen fashion yang mengangap bahwa mengenakan fashion dengan bahan bamboo cotton itu merupakan bagian dari tren sustainable fashion.

Padahal fashion yang berkelanjutan dan ramah lingkungan perlu memenuhi keempat agenda di atas.

Lantas mengaoa produk sustainable fashion lebih mahal?

Kawan Puan, menjadi pertanyaan banyak konsumen pula tentang mengapa produk yang mengusung tren sustainable fashion itu harganya lebih mahal dari pada produk fast fashion.

Terkait hal tersebut, Director Purana Indonesia, Nonita Respati mengutarakan pendapatnya.

Menurut Noni, untuk menjadi brand fashion yang menghasilkan produk sustainable fashion itu tidak mudah dan tidak murah.

Salah satu contohnya adalah dari pemilihan bahan, produk sustainable fashion harus menggunakan bahan utama terbaik yang harus ramah lingkungan, tentunya hal itu memerlukan biaya lebih.

“Ketika kita ingin menghasilkan produk yang mengusung keempat agenda tadi, itu dari pilihan harga aja kita udah membayar lebih,” ungkapnya.

Lebih lanjut Noni menambahkan bahwa jika ingin menggunakan bahan-bahan yang 100 persen natural, maka akan jauh lebih mahal lagi biaya yang dibutuhkan.

Oleh karena itu, produk sustainable fashion kebanyakan menjadi produk niche, atau produk yang dibatasi oleh kalangan terbatas.

“Pada akhirnya sustainable fashion menjadi pasar niche karena end product-nya akan menjadi sangat mahal jika dibandingkan dengan produk yang tidak melakukan langkah-langkah sustainable itu,” terangnya.

Kawan Puan, meski produk sustainable fashion ini lebih mahal dan diminati kalangan terbatas, ada beberapa cara mengedukasi konsumen fashion lainnya untuk melirik tren ini.

Salah satu cara untuk meningkatkan awareness dan ketertarikan akan sustainable fashion adalah dengan semakin menggencarkan kampanye.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Brand dengan Material Ramah Lingkungan yang Dibuat dengan Proses Berkelanjutan

“Kita perlu mengedukasi atau woro-woro kepada mereka, tapi hal ini bukan hal yang bisa langsung setahun dua tahun akan mengerti,” ungkap Sari.

Kawan Puan, di Indonesia sendiri sudah ada beberapa brand fashion yang mengusung konsep berkelanjutan, seperti Purana Indonesia, Sejauh Mata Memandang, SukkhaCitta dan Imaji Studio.

Setelah memahami penjelasan di atas, apakah Kawan Puan tertarik mencoba produk sustainable fashion dan turut andil dalam menyelamatkan lingkungan? (*)


Terkini Lainnya

Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

PARAPUAN
6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan,  Viral Bantu Turunkan Berat Badan

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan, Viral Bantu Turunkan Berat Badan

PARAPUAN
Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

PARAPUAN
Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

PARAPUAN
Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com