Jadi Perempuan Pro Player di Dunia Esports, Ini Rahasia Zahra Aisha

Arintha Widya - Rabu, 22 Desember 2021
Pro Player Perempuan di Dunia Esports
Pro Player Perempuan di Dunia Esports

Parapuan.co - Kawan Puan, kamu perlu tahu bahwa saat ini esports dianggap trah tertinggi cabang kompetisi olahraga di dunia gaming.

Walau cabang olahraga esports identik dengan laki-laki, tetapi perempuan juga ada yang ahli dan menjadi profesional di bidang ini, lho.

Salah satunya adalah Zahra Aisha yang akrab disapa Rara, seorang pemain game Call of Duty Mobile (CODM) profesional.

CODM merupakan permainan berkonsep team shooter yang jadi wadah bagi para profesional menyalurkan hobi di bidang game online.

Tak disangka, Rara menjadi sosok pemain yang sudah profesional memainkan CODM, yang menurutnya telah membuka peluang karier.

Baca Juga: Viral E-sport Masuk Kurikulum Sekolah, Ini Alasannya Termasuk Cabang Olahraga

Dalam rilis yang diterima PARAPUAN baru-baru ini, Rara menyebutkan bahwa gim bisa menciptakan prestasi dan koneksi.

Rara juga melihat prospek gim sebagai jalur karier yang menjanjikan, baik sebagai pro player, YouTuber, maupun Streamer.

Lady Gamer dalam Dunia Esports

Tak dimungkiri, menjadi seorang perempuan di dunia yang erat kaitannya dengan stereotip maskulinitas tidaklah mudah.

Kerap kali, para lady gamers rentan diremehkan kemampuannya hingga berujung diskriminasi saat bertanding.

Hal itu bahkan terlihat dari jadwal kompetisi esports khusus perempuan yang turnamennya tidak sebanyak laki-laki.

"Kalau cowok highlight turnamennya sudah terjadwal, ruang dan wadahnya juga luas, dan prize pool juga lebih besar," tutur Rara.

"Sementara yang cewek, turnamennya paling 3 bulan sekali, ruang dan wadahnya terbatas, dan hadiahnya sangat timpang dari tim cowok."

Akan tetapi, kurangnya inklusivitas dalam dunia gaming tersebut tidak membuat Rara surut nyali.

Sebelum bergabung dengan tim all-ladies, Rara pun sempat mencoba untuk bergabung dan bertanding dengan tim esports pria.

Awalnya, Rara bahkan sempat insecure dengan kemampuannya sendiri hingga merasa takut menjadi beban anggota tim.

Baca Juga: Ini 6 Pilihan Karier di Dunia Gaming Selain Jadi Gamer Profesional

Namun, perasaan semacam itu hilang ketika ia mulai bermain dan melihat timnya sangat memedulikannya.

Seiring berjalannya waktu, ia pun terus meniti kariernya di dunia game esports hingga akhirnya berlabuh di Call of Duty: Mobile (CODM).

Tak hanya itu, Rara mengungkapkan bahwa dirinya sudah mulai bermain dan mencoba CODM saat pertama kali diluncurkan.

Sampai akhirnya, ia menikmati gim CODM secara kompetitif dan terpikat pada aksi-aksi permainan yang bertempo cepat.

Belum lama ini, Rara juga menyampaikan alasannya memilih CODM sebagai wadah untuk terus berprestasi di dunia esports.

"Secara pribadi, aku menyaksikan bahwa CODM menjadi salah satu game di Indonesia yang terus menghadirkan dan menampilkan banyak ladies pro player," ujar Rara.

"Prospek dan masa depan CODM sangat cerah berkat dukungan Garena lewat CODM yang secara rutin memperhatikan dan menghadirkan turnamen bagi para ladies," tambahnya.

Rara menerangkan, hal itulah yang memotivasinya untuk terus berkarier di dunia esports.

Tantangan untuk Menjadi yang Terbaik di Dunia Esports

Di sisi yang lain, Rara juga menghadapi tantangan untuk menjadi yang terbaik di dunia esports sebagai pemain profesional perempuan.

Baca Juga: Beri Prospek, Ternyata Seperti Ini Peluang Karier Gaming di Esports

Apalagi, kini ia masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan dituntut dapat menyeimbangkan waktu untuk belajar, mengerjakan tugas, latihan, dan mengikuti turnamen.

"Menurutku, agar bisa mengatur waktu dengan baik harus punya jadwal prioritas berdasarkan empat skala dimulai dari yang sangat penting, lumayan penting, penting, dan tidak penting," terangnya.

"Itu bisa memudahkan dalam menentukan skala prioritas latihan, turnamen, dan belajar. Sehingga hasilnya bisa maksimal di esport berprestasi, dan kuliah berjalan lancar," kata Rara.

Selain pengaturan waktu di sela-sela kesibukan, menurut Rara, dibutuhkan skema latihan yang mumpuni dan fundamental skill yang tepat dalam bermain.

Layaknya cabang olahraga lain, hal ini dibutuhkan agar para pemain dapat naik tingkat menjadi pro players yang mahir secara strategi dan ahli dalam penguasaan permainan.

Pentingnya Support System

Karier yang cemerlang dan torehan prestasi Rara selaku lady gamer tidak lepas dari dukungan keluarga dan teman.

Awalnya Rara mengakui tidak mudah mendapatkan dukungan dari orang tua lantaran stereotip yang melekat di benak masyarakat bahwa perempuan gaming itu buruk.

Perlahan dan pasti dukungan keluarga diraih atas prestasi yang Rara torehkan.

Bahasan mengenai support system pun tidak berhenti sampai di lingkungan keluarga dan pertemanan.

 Baca Juga: Wonderful Indonesia Srikandi Championship 2021, Wadah Baik untuk Esports Perempuan

Di masa mendatang, Rara berharap agar sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, developers, event organizers, dan asosiasi semakin kuat.

Dengan begitu ladies esports turut berkembang dan menciptakan ekosistem lebih inklusif bagi seluruh kalangan.

"Potensinya sangat besar untuk dikembangkan. Sehingga dengan adanya dukungan dari banyak pihak, ekosistem esport di Indonesia akan lebih kompetitif dan inklusif dan melahirkan banyak pro scene," ujarnya.

Wah, Kawan Puan yang hobi main game dan ingin terjun ke dunia esports seperti Rara bisa mengambil inspirasi dari sosoknya, ya! (*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda