Kemenkeu dan ICAEW Kerja Sama Mendukung Keuangan Berkelanjutan

Arintha Widya - Selasa, 30 November 2021
Ilustrasi keuangan berkelanjutan
Ilustrasi keuangan berkelanjutan baona

Michael Izza selaku Chief Executive of ICAEW berharap, hasil dari kerja sama melalui konferensi ini menginspirasi semua pihak untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan.

"Kami sangat bangga para pakar ahli dari bidang keuangan, bisnis, kebijakan publik, dan sektor lingkungan dapat berpartisipasi," ucap Michael Izza.

"Saya berharap acara ini menjadi katalis untuk menginspirasi kita semua, baik dalam kehidupan profesional dan pribadi kita, untuk melanjutkan dan mempercepat upaya kita bersama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," tambahnya.

Senada dengan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyampaikan mengenai upaya pemerintah mewujudkan keuangan yang lebih berkelanjutan.

Baca Juga: Mengenal Green Economy dan Praktiknya dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa lagi, Indonesia mempunyai peranan penting terkait kebijakan iklim, sehingga telah menetapkan target emisi nol bersih paling lama tahun 2060.

"Sementara sumber energi campuran masih bergantung pada batu bara, kami berkomitmen untuk tidak menambah pembangkit listrik tenaga batu bara baru untuk mencapai carbon net sink pada tahun 2030," terang Sri Mulyani.

Ia juga mengatakan, "Hal ini sangat penting karena sektor ini (industri batu bara) menyumbang 60% dari emisi Indonesia."

Di samping itu, pihaknya juga menjelaskan peranan pemerintah Indonesia yang baru-baru ini menetapkan penerapan pajak karbon dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan yang sejalan dengan UN SDG.

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh