Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan : Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Gatal

Ratu Monita - Kamis, 25 November 2021
Gangguan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yakni vagina gatal.
Gangguan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yakni vagina gatal. spukkato

Parapuan.co - Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjadi bagian yang penting untuk diperhatikan. 

Salah satu kondisi yang sering dikeluhkan pada organ intim oleh kebanyakan perempuan adalah area miss V yang gatal.

Faktanya, masalah vagina gatal dapat disebabkan oleh banyak faktor.

Mulai dari iritasi, infeksi jamur dan bakteri, hingga adanya perubahan hormon.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Bahaya Pemakaian Tisu untuk Mengeringkan Miss V

Mengingat hal yang menyebabkan gangguan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini beragam, maka penanganannya pun berbeda-beda.

Melansir dari laman Grid Health, berikut penyebab dan mengatasi masalah miss V gatal.

1. Mengatasi vagina gatal karena iritasi

Adapun salah satu penyebab miss V gatal yakni adanya iritasi karena alergi.

Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh pemakaian produk yang mengiritasi kulit sekitar organ reproduksi, sehingga mengganggu kesehatan organ kewanitaan, misalnya seperti :

  • Pembalut celana dalam dengan bahan tertentu
  • Celana dalam dicuci dengan sabun pewangi dengan kandungan tertentu
  • Tisu toilet yang mengandung pewangi atau bahan kimia tertentu
  • Krim, sabun, atau losion yang mengandung pewangi atau bahan kimia tertentu
  • Kondom lateks

Untuk kondisi ini, maka dapat diatasi dengan menghentikan penggunaan produk pemicu alergi yang dapat mengganggu kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Tak hanya itu, hindari kebiasaan menggaruk dan menggosok area vagina yang gatal karena tindakan ini bisa memperparah iritasi.

Baca Juga: Bahaya Bagi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Ini Cara Cegah Kanker Vagina

2. Meredakan vagina gatal karena jamur

Faktor lainnya yang menyebabkan vagina gatal adalah adanya infeksi jamur candida atau kandidiasis.

Adapun gejala dari infeksi jamur pada area miss V ini di antaranya vagina terasa gatal atau panas, serta muncul cairan berwarna putih atau bening tapi tidak bau.

Kondisi ini bisa terjadi saat keseimbangan bakteri di vagina terganggu, perubahan hormon, efek samping antibiotik, atau diabetes yang tidak terkontrol.

Untuk mengatasi kondisi ini biasanya ditangani dengan obat antijamur dan dokter biasanya akan meresepkan obat gatal vagina antijamur berupa krim, salep, atau pil.

3. Mengatasi gatal di vagina gatal karena bakteri

Selain infeksi jamur, vagina gatal dapat juga disebabkan oleh infeksi bakteri.

Kondisi kesehatan organ kewanitaan yang terganggu karena infeksi bakteri kerap tidak menimbulkan gejala khusus.

Tandanya hanya berupa gatal pada vagina disertai keluarnya cairan beraroma tidak sedap.

Untuk mengatasi kondisi ini, diperlukan konsumsi obat antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

Perlu diingat untuk mengikuti anjuran dosis, petunjuk penggunaan, dan pastikan penggunaan obat antibiotik dari dokter tuntas agar perawatan lebih efektif.

4. Vagina gatal karena penyakit menular seksual

Penyebab lainnya vagina gatal juga bisa dikaitkan dengan adanya masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, dalam hal ini penyakit menular seksual.

Beberapa penyakit menular seksual bisa memicu gejala gatal pada vagina di antaranya klamidia, kutil kelamin, gonorea, dan trikomoniasis.

Baca Juga: Rasakan Nyeri pada Vagina? Ini Waktu yang Tepat Memeriksa Vaginitis

Selain itu, penyakit menular seksual biasanya ditandai dengan keputihan berwarna hijau atau kuning, serta nyeri saat kencing atau saat berhubungan seks.

Solusi untuk mengatasinya yakni harus disesuaikan dengan penyebab mendasarnya.

Biasanya dokter akan mengobati penyakit menular seksual dengan obat antibiotik, antivirus, atau antiparasit.

Untuk mengobatinya, maka kamu perlu minum obat rutin dan menghindari hubungan seks sampai infeksi atau penyakit benar-benar sembuh.

5. Gatal di vagina karena menopause

Gatal pada vagina juga dapat disebabkan kondisi kesehatan organ kewanitaan yakni menopause.

Kondisi ini berkaitan dengan adanya perubahan hormon estrogen selama menopause, sehingga menyebabkan vagina kering dan memicu gatal dan iritasi ringan.

Hal ini bisa diobati dengan krim estrogen atau pemasangan cincin khusus di vagina.

6. Mengatasi gatal di vagina secara alami

Gatal pada vagina juga bisa dikaitkan dengan stres dan hal ini bisa diatasi secara alami, seperti :

- Jaga kebersihan area miss V dengan membasuhnya menggunakan air bersih

- Ganti pakaian dalam secara rutin dan segera ganti jika sudah lembab

- Hindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat, dan pilih celana dalam berbahan katun

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan : Ini Obat Alami untuk Nyeri Haid

- Konsumsi yogurt untuk mencegah infeksi jamur

- Menggunakan kondom saat berhubungan seks

- Membersihkan area vagina dari depan ke belakang setelah buang air

Perlu diketahui, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter apabila gatal di vagina berlangsung lebih dari seminggu, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Melihat ulasannya terlihat bahwa penyebab vagina gatal tidak terlalu berbahaya, namun gangguan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan tetap tidak boleh dianggap remeh ya, Kawan Puan! (*)

Sumber: Grid Health
Penulis:
Editor: Linda Fitria