VIA BATA VIA di Pos Bloc Jakarta, Bukan Sekedar Toko Barang Antik

Maharani Kusuma Daruwati - Sabtu, 13 November 2021
VIA BATA VIA
VIA BATA VIA Dok. VIA BATA VIA

VIA BATA VIA Curated Vintages

Pada era Milenial saat ini, barang vintage bukan hanya menjadi artefak perburuan para kolektor.

Generasi masa kini sangat antusias terhadap telepon, radio, setrika ataupun iklaniklan lawas.

Namun ketertarikan itu masih pada tahap ketertarikan secara estetis, belum sampai pada tahap historis.

Misi dari VIA BATA VIA agar barang-barang ini dapat dihargai bukan hanya nilai ekonominya namun juga narasinya, karena itu harga barang pun sangat bervariasi.

Mulai dari entry level seperti label atau kemasan jadul yang harganya di bawah Rp50.000 yang menargetkan anak-anak sekolah, radio ataupun enamel kuno dengan harga puluhan juta untuk kolektor, arsitek ataupun pemilik restoran.

Barang-barang yang tersedia bernuansa dekoratif yang dikurasi dan dicari sendiri oleh tim kurator VIA BATA VIA.

Mulai dari mendatangi pasar antik, gudang, bengkel sampai konsinyasi dengan kolektor dan para pemilik barang-barang antik.

Konsep VIA BATA VIA dapat diterapkan di dalam Pos Bloc Jakarta yang menempati bangunan cagar budaya bernuansa Eropa yang dulunya bernama Post Telefon en Telgraf dan telah difungsikan sejak 1860-an.

Suasana kembali ke “tempo doeloe” di Gedung Filateli Jakarta ini makin dihidupi lebih lagi dengan interior retro dan alunan musik masa lalu di dalam VIA BATA VIA agar setiap pengunjung merasa menjelajahi mesin waktu.

Baca Juga: Peluang Menanti Saat Krisis, M Bloc Market, Creative Hall, dan Galeri Mini Museum Peruri Diresmikan

VIA BATA VIA
VIA BATA VIA Dok. VIA BATA VIA

“Dari ke-Kuno-an menjadi ke-Kini-an”

Kita hidup di sebuah masa di mana retro bukan lagi istilah, tetapi sudah menjadi gaya hidup dan fesyen.

Jika pada generasi Gen-X koleksi barang antik hanya menjadi koleksi eksklusif yang dipajang di rumah kolektor, galeri atau museum.

Kini bagi generasi Milennial ataupun Gen-Z, barang bernuasa retro sudah menjadi sumber inspirasi berkarya seperti untuk pemotretan ataupun untuk menjadi properti untuk dekorasi interior.

Perubahan ini tidak lepas dari pengaruh media sosial yang menjadikan barang kekunoan menjadi tren kekinian.

Belajar dari Jatuhnya WNA China, Ini Tips Aman Berkunjung ke Kawah Ijen