Hari Kesehatan Nasional, Pentingnya Menerima Vaksinasi untuk Menghindari Demam Tifoid

Anna Maria Anggita - Jumat, 12 November 2021
Pentingnya menerima vaksinasi untuk mencegah demam tifoid
Pentingnya menerima vaksinasi untuk mencegah demam tifoid kemalbas

Pasalnya, tidak mudah untuk memastikan bahwa makanan atau minuman yang kita konsumsi terbebas dari kontaminasi kuman penyebab food borne disease seperti demam tifoid.

Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

Penyakit akut ini memiliki gejala demam yang meningkat secara bertahap tiap hari serta lebih tinggi pada malam hari, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan dan lemas, serta munculnya ruam.

Pada anak-anak, tifoid disertai dengan sering mengalami diare, sementara orang dewasa cenderung mengalami konstipasi.

Baca Juga: Musim Hujan Rawan Ular, Ahli Ungkap Pertolongan Pertama Setelah Digigit Ular

Perlu diketahui pula bahwa data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 11-20 juta orang sakit karena demam tifoid dan mengakibatkan kematian sebanyak 128.0001-61.000 orang setiap tahunnya di seluruh dunia.

Kasus terbanyak demam tifoid terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam Pedoman Pengandalian Demam Tifoid, di Indonesia, demam tifoid termasuk penyakit endemik sebab prevalensi demam tifoid yang cukup tinggi yaitu mencapai 500 kasus per 100.000 penduduk per tahun.

Masih dari sumber yang sama, berdasarkan studi yang dilakukan di daerah kumuh di Jakarta, diperkirakan insidensi demam tifoid adalah 148.7 per 100.000 penduduk per tahun pada rentang usia 2 – 4 tahun, 180.3 pada rentang usia 5–15 tahun dan 51.2 pada usia diatas 16 tahun.

Mengenal Apa Itu Rabun Senja, Mulai dari Gejala hingga Penyebabnya