Cerita Nowela Bangga Jadi Perempuan Papua dan Suka Duka dalam Menerima Diri

Alessandra Langit - Rabu, 6 Oktober 2021
Cerita Nowela bangga menjadi perempuan Papua
Cerita Nowela bangga menjadi perempuan Papua Instagram @alffy_rev

Parapuan.co - Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua telah dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2021 lalu.

Acara tersebut menyisakan kebanggaan tersendiri bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Keberagaman Indonesia dengan jelas ditunjukkan lewat penampilan meriah para seniman dan penyanyi asal Papua.

Salah satu yang berpartisipasi adalah Nowela Elizabeth, penyanyi jebolan ajang pencarian bakat dengan suara merdu yang khas.

Pada upacara pembukaan, Nowela menyanyikan lagu Aku Papua bersama dengan seniman-seniman Papua lainnya.

Baca Juga: Dibawakan Nowela di Pembukaan PON XX Papua, Ini Makna Lagu Aku Papua

Ternyata pengalaman tersebut membuat Nowela merasa bangga menjadi perempuan Papua.

Lewat sebuah unggahan di Instagram, Nowela membagikan video pengalamannya tampil di upacara pembukaan PON XX Papua tersebut.

Pada keterangan video, ia pun menceritakan suka duka menjadi perempuan Papua yang selalu dianggap berbeda.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Nowela Elisabeth Auparay (@mikhelia)

"Waktu kecil saya sering bertanya kepada diri saya, 'kenapa saya harus dilahirkan sebagai orang Papua?'" tulis Nowela, mengenang masa kecilnya.

Ternyata, pertanyaan tersebut muncul saat Nowela masih duduk di bangku kelas 4 SD.

Ayah dari Nowela melanjutkan studi S1 di kota Salatiga, Jawa Tengah. Nowela pun diajak untuk tinggal di pulau Jawa.

Selama di sana, Nowela mendapatkan perlakukan berbeda karena fisiknya yang asing bagi teman-temannya di Jawa.

"Jaman segitu, perlakuan berbeda krn fisik saya yg berbeda dari anak pada umumnya sangat nyata saya asakan," lanjut Nowela dalam unggahannya tersebut.

Setiap harinya, Nowela selalu merasakan tatapan dari orang lain setiap kali ia berjalan di hadapan mereka.

Nowela yang masih kanak-kanak pun merasa sulit menerima dirinya dengan keadaan rambut dan warna kulit yang berbeda dengan teman-temannya.

Baca Juga: Ajak Nowela Buat Video The Spirit of Papua, Alffy Rev Ingin Kenalkan Budaya Timur

"Nowela kecil pun sering merasa rendah diri krn kulit dan rambut yg berbeda dr org pada umumnya di Jawa," cerita Nowela.

Butuh waktu dan proses puluhan tahun untuk Nowela bisa menerima dirinya sendiri sebagai perempuan Papua.

Nowela juga terus berjuang melawan pikiran atau asumsi sendiri, serta membuka mata bahwa perbedaan itu indah.

Ia percaya bahwa bahwa saat ini sudah banyak orang yang memiliki pikiran yang terbuka soal perbedaan.

Seiring berjalannya waktu, Nowela menemukan banyak orang yang menghargai perbedaan itu sendiri.

Tidak hanya perbedaan, banyak orang juga yang menghargai dan mencintai Nowela serta tanah kelahirannya, Papua.

Namun, setelah tampil di pembukaan PON XX Papua, Nowela kembali ingat alasan di balik rasa bangganya menjadi perempuan Papua.

Baca Juga: Makna Simbolik Tagline 'Torang Bisa' dan Maskot PON XX Papua 2020

Lahir dan tumbuh di tanah yang subur dan penuh dengan kebudayaan, Nowela merasa menjadi perempuan Papua adalah anugrah.

Perbedaan kulit atau pun rambut kini menjadi cirinya, kecantikan perempuan Papua yang khas.

"Hari ini saya memuji Tuhan, mengucap syukur dan meneteskan air mata menyadari sebuah hak istimewa yg Tuhan beri bagi saya, dilahirkan sebagai seorang PEREMPUAN PAPUA!" tutup Nowela. (*)