Rekomendasi Pelatihan untuk Kepemimpinan Perempuan di Era Digital

Tentry Yudvi Dian Utami - Jumat, 1 Oktober 2021
Pentingnya pemimpin perempuan melek digital
Pentingnya pemimpin perempuan melek digital gorodenkoff

Sejumlah pembicara terkemuka tampil di dalam workshop satu hari yang berlangsung di Ruang Delegasi MPR ini, di antaranya: Catherine Chen, Corporate SVP & Director of the Board Huawei, Mira Tayyiba, Sekjen Kementerian Kominfo, drg. Putih Sari, Wakil Ketua Fraksi P. GERINDRA/Ketua Panitia, Tricia Iskandar, Vice President Public Policy and Government Relations Gojek, Dyah Roro Esti, Anggota Komisi VII DPR RI, Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha.com, M. Rosidi, Director of ICT Strategy and Business of Huawei Indonesia, Dr. Sofian Lusa S.E.,M.Kom - Akademisi dan Praktisi Ekonomi Digital. Seluruh pembicara mengungkap kerangka konseptual, rencana implementasi hingga potensi yang bisa dicapai perempuan Indonesia melalui penguasaan teknologi digital.

Corporate Senior Vice President & Director of the Board Huawei Catherine Chen yang hadir secara virtual dari kantor pusat Huawei Global menegaskan komitmen Huawei untuk terus mendukung peran kepemimpinan perempuan yang berlangsung di era transformasi digital ini.

“Kami percaya bahwa semakin banyak talenta perempuan dan pemimpin perempuan dibutuhkan untuk menciptakan dunia digital yang lebih inklusif yang bermanfaat bagi semua orang.

Baca Juga: Dana Abadi Pendidikan, Ini Cakupan Biaya Beasiswa LPDP Reguler dan PTUD

Program hari ini hanyalah langkah pertama menuju kolaborasi yang jauh lebih besar dengan DPR, KPP-RI beserta pegiat pemberdayaan perempuan lainnya. Hal ini tidak saja menjadi pengakuan dan menginspirasi kepemimpinan perempuan tetapi juga memacu perkembangan ekonomi digital,” ungkap Catherine Chen.

Wakil Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol. Himawan Bayu Aji, S.H, S.Ik, M.H yang hadir mewakili Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. mengakui perkembangan teknologi digital melahirkan banyak womenpreuneur yang sukses mengembangkan usaha di ranah digital.

“Sayangnya perkembangan teknologi digital membawa ancaman juga pada eksistensi para womenpreneur ini, salah satunya adalah pencurian identitas dan kebocoran data. Oleh sebab itu, edukasi terhadap prinsip kehati-hatian untuk melindungi data-data pribadi di ranah digital masih harus diperluas dan rambu-rambu hukumnya harus lebih diperjelas,” ungkap Kombes Pol. Himawan Bayu Aji, S.H, S.Ik, M.H.

Workshop Women in Tech ini berlangsung dengan dukungan dari mitra-mitra yang terlibat langsung di workshop ini, terutama para pakar di bidang teknologi digital, seperti Huawei, Gojek, Amartha, serta kolaborasi dengan Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian Kominfo, dunia penelitian seperti KedaiKOPI dan masyarakat akademis.

“Saya berharap di kemudian hari, program kepemimpinan digital bagi anggota perempuan parlemen ini dapat terus berjalan, berkesinambungan, serta makin menjangkau para pemimpin perempuan di seluruh penjuru Indonesia dan kita kaum perempuan bisa bersama-sama berkontribusi menentukan arah pembangunan manusia dan pembangunan ekonomi di negeri ini,” tutup Diah Pitaloka.(*)