Hari Lansia Sedunia, Ini 5 Masalah Gigi yang Sering Dialami Lansia

Aghnia Hilya Nizarisda - Kamis, 30 September 2021
Inilah beberapa masalah gigi yang kerap dialami lansia.
Inilah beberapa masalah gigi yang kerap dialami lansia. Suphaporn

Parapuan.co - Seiring bertambahnya usia, tidak dimungkiri kita menjadi lebih rentan terkena gangguan kesehatan, termasuk masalah gigi.

Padahal gigi ialah bagian tubuh yang penting karena jika gigi sakit, maka kita menjadi sulit makan. Jika tidak makan, penyakit lainnya lebih mudah menyerang kita.

Nah, dalam rangka memperingati Hari Lansia Sedunia, Kawan Puan perlu tahu apa saja masalah gigi yang sering dialami orangtua lanjut usia (lansia).

Dengan mengetahuinya, maka kamu bisa mengambil langkah tepat untuk mengobatinya pula.

Melansir dari Daily Caring, PARAPUAN telah merangkum lima masalah gigi yang sering dialami lansia. Yuk, simak agar masalahnya tidak semakin parah!

Baca Juga: 2 Cara Menjaga Kesehatan Lansia, Bisa Kurangi Risiko Penyakit!

1. Kerusakan gigi

Kerusakan gigi paling sering disebabkan oleh penumpukan plak dan karang gigi. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa sakit, infeksi, hingga kehilangan gigi.

Diet makanan manis, sering ngemil di antara waktu makan, hingga penurunan produksi air liur ialah beberapa hal yang berkontribusi pada penumpukan gula dan asam di mulut.

Tidak hanya, kondisi medis ternyata juga punya pengaruh. Misal, mereka yang menderita radang sendi boleh jadi akan kesulitan dan kesakitan saat menyikat gigi.

Maka itu, sebelum terlambat, lebih baik mencegah dengan sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, kurangi jumlah makanan manis, dan minum air setelah makan. 

 

Jika kerusakan gigi tetap menjadi perhatian, bicarakan dengan dokter gigi tentang pilihan seperti menggunakan bilas fluoride atau tambalan dan mahkota untuk memerangi pembusukan lanjut.

2. Penyakit gusi

Penyakit gusi yang disebut juga periodontal adalah masalah umum yang disebabkan oleh bakteri pada plak dan karang gigi. 

Kamu perlu tahu, gejala pada tahap selanjutnya dari penyakit gusi termasuk gusi yang teriritasi, merah, dan berdarah.

Salah satu penyakit gusi ialah gangtivis, peradangan pada gusi akibat penumpukan bakteri di mana gigi bertemu dengan jaringan gusi.

Parahnya, hal tersebut dapat berkembang menjadi periodontitis, infeksi gusi serius yang merusak jaringan gusi dan tulang penyangga gigi.

Jika kemampuan mengunyah dan menelan terganggu, nutrisi yang tidak memadai juga dapat menyebabkan masalah kesehatan gusi tambahan.

Untungnya, penyakit gusi dapat dicegah dan diobati melalui perawatan gigi yang tepat. Ini termasuk flossing dan menyikat gigi setiap hari.

3. Gusi surut

Resesi gusi adalah proses bertahap di mana gusi menyusut dari gigi.

Hal ini umumnya disebabkan oleh penyakit gusi dan kebersihan gigi yang buruk, meskipun merokok, riwayat keluarga dan bruxism juga berpengaruh.

Baca Juga: Hari Lansia Sedunia, Ini 4 Jenis Olahraga yang Aman untuk Lansia

Gigi dapat menjadi sensitif karena akar gigi terbuka dan gigi tampak memanjang.

Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada jaringan mulut, peningkatan kemungkinan penyakit gusi, dan kehilangan gigi.

4. Mulut Kering

Banyak orang mengalami penurunan produksi air liur seiring bertambahnya usia, sindrom umum yang dikenal sebagai mulut kering atau xerostomia.

Masalah gula dan asam jadi lebih mudah menumpuk di mulut, mengakibatkan peningkatan kemungkinan gigi berlubang dan menyebabkan beberapa masalah yang disebutkan di atas.

Ini juga dapat menyebabkan bibir kering, pecah-pecah dan lidah bengkak, sehingga sulit untuk berbicara dan menelan.

Maka itu, umengatasi konsekuensi negatif ini, mintalah orangtua lansia di sekitarmu untuk minum air secara teratur dan hindari makanan dan minuman manis.

Mengunyah permen karet dan pelega tenggorokan dapat merangsang produksi air liur dan obat kumur dapat mencegah pembentukan asam, lho.

5. Kanker mulut

Kemungkinan kanker mulut meningkat seiring bertambahnya usia. Orang yang sering merokok atau minum alkohol berisiko lebih tinggi terkena masalah gigi ini.

Sebaiknya dokter gigi memeriksa luka, bisul, atau perubahan warna yang persisten pada jaringan di dalam atau di sekitar mulut orang lansia.

Identifikasi dini dapat menyelamatkan hidup lansia di sekitarmu. Jadi, pemeriksaan gigi secara teratur penting untuk memastikan bahwa gusi dan jaringan di sekitarnya sesehat mungkin.

Nah, itulah 5 masalah gigi yang sering kali dialami oleh lansia, mulai dari kerusakan gigi hingga mulut kering. Semoga lansia di sekitarmu tak ada yang mengalaminya, ya! (*)

Sumber: Daily Caring
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Bukan Hanya Anak-Anak, Ahli Ingatkan Pentingnya Vaksin Dewasa