Parapuan.co - Sebentar lagi kita semua akan memperingati Hari Kesehatan Seksual pada 4 September 2021 mendatang.
Momen ini tentu bisa menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Terutama ketika perempuan sedang mengalami menstruasi setiap bulannya.
Sebagaimana kita tahu, saat menstruasi, kita wajib menjaga kebersihan area kewanitaan.
Salah satunya dengan rutin mengganti penampung darah baik itu pembalut maupun tampon.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Cara Membersihkan Vagina yang Sebaiknya Tidak Dilakukan
Bagi yang belum tahu, tampon adalah salah satu pembalut berukuran kecil yang banyak digunakan oleh perempuan karena pemakaiannya yang cukup mudah.
Namun, penggunaan tampon bagi pemula mungkin harus membutuhkan adaptasi terlebih dahulu karena pembalut ini dimasukkan ke dalam lubang vagina.
Tampon merupakan sejenis pembalut perempuan berbentuk silinder yang terbuat dari kapas yang lembut untuk menyerap aliran darah yang keluar saat menstruasi.
Tampon didesain khusus dengan bentuk silinder agar mudah dimasukkan ke dalam vagina.
Pada ujungnya terdapat sebuah benang untuk menariknya jika ingin dikeluarkan.
Tampon terbuat dari apa?
Melansir Verywell Health, tampon biasanya terbuat dari kapas, rayon, atau kombinasi keduanya.
Serat penyerap yang digunakan dalam produksi tampon melalui proses pemutihan bebas klorin.
Tampon dimaksudkan untuk menjadi produk sekali pakai, artinya dibuang setelah dipakai untuk menyerap darah menstruasi.
Baca Juga: Catat, Ini 7 Tips Merawat Kesehatan Vagina Selama Musim Panas
Kapan harus mengganti tampon?
Tampon harus diganti secara berkala, tetapi tidak boleh dibiarkan lebih dari delapan jam, termasuk saat tidur.
Demi keamanan, ganti tampon kamu minimal setiap empat hingga delapan jam, meskipun tidak ada kebocoran.
Tujuannya, agar daya serap lebih maksimal dan tidak mengalami kebocoran saat darah menstruasi keluar lebih banyak.
Cara Memasang Tampon
Sebelum kamu memasukkan tampon, cuci tangan hingga bersih untuk mencegah bakteri berbahaya yang mungkin ada di tangan agar tidak memasuki vagina.
Simak, berikut cara memasang tampon.
1. Gunakan tampon masih baru
Buka bungkus tampon dan buang bungkusnya ke tempat sampah, gunakanlah yang baru untuk menjaga kesterilannya.
Pastikan benang di ujung tampon terpasang kencang dengan menariknya perlahan untuk mengujinya.
Baca Juga: Tren Di Kalangan Selebritas, Benarkah Menjemur Vagina itu Bermanfaat?
2. Posisikan tubuh dengan nyaman
Pemasangan tampon akan lebih nyaman jika dipasang saat berdiri dengan mengangkat sebelah kaki, pastikan tubuh rileks.
Caranya, sandarkan satu kaki pada kursi atau kloset duduk sehingga satu kaki lebih tinggi dari kaki lainnya.
3. Memasang secara perlahan dan hati-hati
Setelah menentukan posisi yang nyaman, bukalah bibir vagina kamu menggunakan dua jari, lalu tangan lainnya memasukkan tampon ini ke dalamnya.
Posisikan benang di bagian bawah lalu dorong tampon tersebut hingga masuk ke dalam lubang vagina.
Pastikan mendorongnya secara perlahan dan rileks hingga kamu merasa nyaman dan pas.
4. Pastikan benang tetap berada di luar lubang vagina
Jika tampon sudah masuk dengan sempurna dan kamu sudah merasa nyaman, pastikan benang tetap berada di luar lubang vagina.
Baca Juga: Cobalah 8 Hal Ini Seusai Berhubungan Intim untuk Merawat Vagina
Tentu saja, ini berfungsi untuk menarik dan mengeluarkan tampon dengan mudah.
Setelah selesai, selalu cuci tangan dengan bersih supaya bakteri atau kotoran tidak menempel di tangan kamu.
(*)