Parapuan.co - Kawan Puan, saat ini pemerintah masih terus menggalakkan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat.
Baik masyarakat umum maupun mereka yang bekerja di lapangan seperti tenaga kesehatan.
Bahkan saat ini pemerintah akan memulai penyuntikan vaksin dosis ketiga pada para tenaga kesehatan.
Baca Juga: Tingginya Paparan Covid-19 pada Nakes Jadi Pertimbangan Vaksin ke-3
Lantas, kenapa masyarakat umum tidak mendapat vaksin ketiga?
Untuk menjawab rasa penasaran Kawan Puan, PARAPUAN telah menghubungi dr. RA Adaninggar PN, SpPD yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam sekaligus edukator hoaks Covid-19.
"Sebenarnya kalau bukan nakes itu kalau dua kali suntikan saja sudah cukup. Karena paparannya kan tidak setinggi nakes," papar dr. Adaninggar.
Ia berpendapat bahwa untuk masyarakat luas sendiri, dalam waktu dekat belum ada rencana karena memang yang bukan nakes ini dianggap paparan terhadap virus tidak tinggi.
Baca Juga: Kata Dokter Anak, Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Covid-19 pada Anak
Menurutnya, vaksin akan efektif kalau ada di lingkungan yang tidak terlalu tinggi paparannya.
"Tapi kalau ada di lingkungan yang paparan virusnya tinggi, vaksin apapun mau yang efikasinya setinggi apapun, ya tetap tidak bisa melindungi secara optimal kalau virusnya terlalu banyak," tegasnya.
Hal inilah yang mendasari mengapa nakes harus menerima booster terlebih dulu.
Di samping itu, ada alasan lain kenapa belum direncanakan untuk vaksin ketiga bagi masyarakat yakni mengejar cakupan.
Sebab, dr. Adaninggar mengungkap bahwa Indonesia harus mengejar mayoritas penduduk agar divaksin.
"Kita ini sampai saat ini masih sekitar 10 persen, jadi kalau kita berharap mencapai kekebalan kelompok itu masih jauh," paparnya.
Di mana jika fokus ke booster ketiga, berarti cakupan vaksinasinya tidak luas dan merata.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Gejala Covid-19, Ini Cara Mengobati Batuk Secara Alami
"Sebab, kalau cakupan vaksinasinya tidak luas, kita tidak akan mencapai perlindungan optimal atau herd immunity, jadi percuma nanti vaksinnya," jelas dr. Adaninggar.
Untuk para nakes sendiri, vaksin Covid-19 ketiga atau booster yang digunakan berbeda dari yang sebelumnya sudah diterima.
Jika sebelumnya nakes menerima Sinovac, maka untuk booster ini yang akan disuntikkan adalah Moderna.
Diketahui, Booster Covid-19 jenis Moderna ini nanti berisi mRNA.
Selaku edukator seputar Covid-19, dr. Adaninggar mengungkap bahwa para ahli tidak ada masalah jika dosis vaksin ketiga yang diterima berbeda dari yang sebelumnya.
"Karena yang pertama itu kan vaksin Sinovac-nya udah selesai gitu ya. Dia sudah full vaccinated, sudah satu paket, nanti kalau booster dengan merk lain, dengan platform lain ini sebetulnya tidak masalah," ucap dr. Adaninggar pada PARAPUAN.
Di mana vaksin Moderna menurut dokter spesialis penyakit dalam ini prinsipnya hanya mem-booster antibodi.
Baca Juga: Mengenal Terapi Plasma Konvalesen, Metode yang Diklaim Efektif untuk Pasien Covid-19
Adapun alasan di balik vaksin ketiga yang hanya diterima untuk nakes yakni karena tenaga lapangan yang paling sering terpapar virus.
Pasalnya, para nakes ini meskipun sudah menerima vaksin, apabila paparan virusnya banyak, maka mereka bisa jatuh sakit. (*)