Aurelie Moeremans Buka Suara Soal Diskriminasi Warna Kulit di Indonesia

Dinia Adrianjara - Selasa, 13 Juli 2021
Aurelie Moeremans
Aurelie Moeremans

Aurelie menjelaskan stereotype warna kulit ini memang sudah ada sejak masa pra-kolonialisme, bahkan saat Indonesia masih ada di bawah kolonialisme Belanda dan Jepang. 

"Okay, make sense. TAPI INI UDAH TAHUN 2021 cuy! Kita udah merdeka kali! Kenapa sih colorism masih harus ada. Kenapa stereotype jaman baheula masih berlaku sampai hari ini?" kata dia. 

Lantaran viral dan ramai ditanggapi warganet, unggahan Aurelie pun mendapatkan respon dari temannya yang tinggal di Eropa. 

Aurelie lalu bercerita bahwa fenomena Colorism di Indonesia masih ada sampai saat ini dan membuatnya prihatin.

"Dia shock dan ngerasa itu konyol banget karena punya kulit cokelat is a gift, really. See?" tulisnya.

Baca Juga: Cukup di Rumah, Begini Caranya Memakai Kutek Gel agar Kuku Cantik

Ia mengakui akan sulit untuk mengubah orang-orang yang sampai sekarang masih berpikir dengan cara kuno, apalagi berkomentar tentang warna kulit. 

Aurelie pun mengajak perempuan yang memiliki kulit berwarna gelap untuk percaya diri dengan anugerah tersebut. 

"Semoga colorism, bodyshaming & all the rest stop di generasi kita aja. Udah ngga jaman kali? 

"Dan kalo kita nanti punya anak, harus banget ajarin mereka self-love & acceptance. It's so so so important," imbuhnya.

(*)