Update Covid-19 Indonesia: Vaksinasi Boleh untuk Anak, Ini 10 Hal yang Harus Diperhatikan Menurut IDAI

Alessandra Langit - Kamis, 1 Juli 2021
Vaksinasi anak diperbolehkan, ini rekomendasi IDAI
Vaksinasi anak diperbolehkan, ini rekomendasi IDAI Sasiistock

1. Percepatan vaksinasi Covid-19 pada anak menggunakan vaksin Covid-19 inactivated buatan Sinovac yang sudah tersedia di Indonesia dan sudah ada uji klinis fase 1 dan 2 yang hasilnya aman dan serokonversi tinggi.

2. Sebaiknya imunisasi dimulai untuk umur 12 –17 tahun dengan pertimbangan jumlah subjek uji klinis memadai, tingginya mobilitas, dan kemungkinan berkerumun di luar rumah, mampu menyatakan keluhan KIPI bila ada.

3. Dosis 3 ug (0,5 ml), penyuntikan intramuskular di otot deltoid lengan atas, diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan.

4. Bagi anak umur 3 -11 tahun menunggu hasil kajian untuk menilai keamanan dan dosis dengan jumlah subjek yang memadai.

Baca Juga: Produsen Vaksin Sinovac Cina sedang Teliti Efektivitas Suntikan Dosis Ketiga

5. Berikut ini daftar kontraindikasi atau pengecualian vaksin untuk anak-anak:

  • Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol
  • Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis
  • Penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi
  • Sedang mendapat pengobatan imunosupresai atau sitostatika berat;
  • Demam 37,50C atau lebih
  • Sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan
  • Pasca-imunisasi lain kurang dari 1 bulan
  • Hamil
  • Hipertensi tidak terkendali
  • Diabetes melitus tidak terkendali
  • Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali.

6. Vaksinasi dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mematuhi panduan imunisasi dalam masa pandemi yang telah disusun oleh Kemkes, IDAI dan organisasi kesehatan lain.

7. Vaksinasi dapat dimulai setelah mempertimbangkan kesiapan petugas kesehatan, sarana, prasarana dan masyarakat.

8. Vaksinasi bersamaan untuk semua penghuni rumah lebih baik.

9. Dilakukan pencatatan vaksinasi secara elektronik diintegrasikan dengan pencatatan vaksinasi orangtua.

10. Melakukan pemantauan kemungkinan KIPI.

Sumber: IDAI
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda