Belajar dari Bisnis Keluarga, Toni Ko Sukses Dirikan Brand NYX

Vregina Voneria Palis - Selasa, 29 Juni 2021
Toni Ko, founder dan mantan CEO dari NYX Professional Makeup
Toni Ko, founder dan mantan CEO dari NYX Professional Makeup Instagram: @tonikokoko

Parapuan.co - Sukses jalankan bisnis kosmetik, inilah sosok Toni Ko, founder dan mantan CEO dari NYX Professional Makeup serta pendiri dari Bespoke Beauty Brands.

Toni Ko mengaku sudah mencintai dunia make up sedari kecil. Menurutnya kecintaannya terhadap kosmetik ini muncul dari sang ibu.

Saat kecil Toni Ko mengaku sering melihat ibunya tersebut mengenakan make up dan menata rambutnya setiap saat.

Nah, kebiasaan ibunya inilah yang ditiru oleh Toni Ko dan membuatnya suka dunia make up.

Baca Juga: Mengenal Gabby Thomas, Pelari Tercepat Kedua di Dunia yang Lolos Seleksi Olimpiade Tokyo

Selain itu, kemampuannya dalam berbisnis juga sebenarnya menurun dari keluarganya.

Melansir dari Popsugar, Toni menceritakan bahwa sejak kecil ia sudah membantu bisnis keluarganya yang juga berjalan dibidang kosmetik.

Sedikit bercerita, keluarga Toni adalah imigran asal Korea Selatan yang mengadu nasib di Amerika.

Saat itu, Toni masih berumur 15 tahun, setiap pulang sekolah Toni tidak pernah lupa membantu bisnis keluarganya itu.

Namun, sangat disayangkan, bisnis keluarga Toni harus tutup setelah musibah gempa bumi yang menghancurkan toko keluarganya tersebut.

Baca Juga: Ciptakan Ruang Aman bagi Perempuan, Puty Puar Inisiasi BBB Book Club

Toni mengaku banyak mendapat pelajaran dari bisnis keluarga itu dan juga sosok ibunya yang merupakan kepala keluarga.

Pada tahun 1999, saat Toni berusia 25 tahun, ia memulai bisnis kosmetiknya sendiri yang kini kita kenal dengan merek NYX.

Tahun pertama memulai bisnis, Toni mengerjakan segala sesuatunya seoarng diri, Kawan Puan.

Mulai dari resepsionis, desainer grafis, akuntan, penjualan, stok dan pengiriman semua ia lakukan seorang diri.

"Aku memulai bisnisku dengan membuat lip liner dan eyeliners. Aku membuat enam warna eyeliner dan 12 lip liners, jadi totalnya saat itu 18 produk," cerita Toni.

Baca Juga: Deb Haaland, Perempuan Pribumi Pertama yang Jadi Sekretaris Kabinet Amerika

Pada tahun pertama, Toni menjual produk NYXnya tersebut dengan harga empat dollar dan hanya membungkusnya dengan karton tebal.

"Pelangganku adalah pelanggan grosir di pusat kota, dan mereka membeli dalam jumlah besar, jadi begitulah caraku dapat menghasilkan pendapatan sebesar itu dan menjalankan bisnis seoarng diri. Aku tidak menjual lip liner secara eceran, aku menjualnya ribuan potong sekaligus," kata Toni.

Kawan Puan, sudah tujuh tahun Toni memutuskan keluar dan menjual merek NYXnya ini ke L'Oréal.

Toni tahu bahwa bisnis pertamanya ini akan sukses, tapi ia tidak pernah membayangkan nama NYX dapat begitu terkenal seperti saat ini.

Baca Juga: Kisah Yuyun Ariani Berhasil Raih Omset Ratusan Juta dari Bisnis Pakaian Bayi

"Ketika aku memulai NYX, saya selalu tahu bisnis ini akan menjadi besar, tapi aku tidak mengantisipasinya menjadi sebesar ini," ucap Toni.

Kawan Puan, saat ini Toni sedang menjalankan bisnisnya yang lain, yakni Butter Ventures dan Bespoke Beauty Brands.

Butter Ventures adalah sebuah perusahaan pendanaan yang fokusnya membantu bisnis-bisnis yang dijalankan oleh perempuan dan Bespoke Beauty Brands adalah perusahaan kosmetik.

(*)

Sumber: Pop Sugar
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara