Parapuan.co - Kawan Puan, bagi seorang perempuan, mengandung merupakan anugerah yang luar biasa, ya.
Terutama bagi mereka yang telah menantikan kedatangan si buah hati.
Namun, kita semua tahu kalau hamil itu tidaklah mudah, badan harus tetap sehat supaya janin yang dikandung itu bisa berkembang dengan baik.
Akan tetapi, saat hamil tak sedikit dari para ibu yang mengalami tak enak badan.
Tentunya hal ini bisa berdampak pada kesehatan bayi. Bahkan ada pula yang lahir secara prematur.
Baca Juga: Ingin Gunakan Masker Double? Ini Ketentuan yang Harus Kamu Tahu!
Padahal, pastinya kita semua ingin si kecil lahir dengan sehat dan lancar ya, Kawan Puan.
Lalu apa yang harus dilakukan supaya bayi tak lahir prematur?
Untuk menjawab tantangan tersebut, mengutip dari Daily Mail, ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Eunice Kennedy Shriver, National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) di AS dan dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition yang salah satunya meneliti tentang ibu hamil.
Studi tersebut menemukan perempuan hamil yang mengikuti diet sehat dari konsepsi hingga trimester kedua memiliki kemungkinan 50% lebih kecil untuk melahirkan prematur.
Para peneliti juga menemukan bahwa makan dengan baik menurunkan risiko beberapa komplikasi kehamilan umum lainnya, termasuk diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan pre-eklampsia.
Diet sehat yang dimaksud adalah kaya akan buah sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, sementara membatasi daging merah dan olahan.
Baca Juga: Menurut Pelatih Fitness, Berikut Ini Panduan Olahraga Bagi Lansia
Di mana penelitian ini melibatkan hampir 1.900 perempuan yang menjawab kuesioner tentang diet mereka pada usia kehamilan delapan hingga 13 minggu.
Di samping itu mereka juga diminta untuk memperkirakan apa yang mereka makan dalam tiga bulan sebelumnya.
Selanjutnya diet yang dijalani tersebut diukur ke dalam tiga cara yakni Alternate Healthy Eating Index (AHEI), Alternate Mediterranean Diet (AMED), dan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH).
Perempuan dengan skor AMED atau DASH tinggi pada 24 hingga 29 minggu ditemukan memiliki risiko 50% lebih rendah untuk melahirkan prematur.
Sementara, mereka yang memiliki skor AHEI tinggi pada 16 hingga 22 minggu memiliki risiko 32% lebih rendah terkena diabetes gestasional dibandingkan dengan skor AHEI rendah.
Baca Juga: 4 Teh Tinggi Kandungan L-Theanine Ini Ternyata Bermanfaat bagi Kesehatan Mental
Selain itu, dalam penelitian tersebut, para peneliti juga menuliskan bahwa pola diet yang lebih sehat selama perikonsepsi dan kehamilan yang ditandai dengan skor AHEI, AMED, atau DASH yang lebih tinggi terkait dengan risiko komplikasi kehamilan umum yang lebih rendah.
Hal ini termasuk turunnya risiko hipertensi gestasional, pre-eklampsia, dan kelahiran prematur.
Nah, Kawan Puan dengan penelitian tersebut, kita jadi tahu ya, kalau ternyata kelahiran prematur bisa dicegah dengan diet sehat. (*)