Ajarkan Hal Ini agar Anak Lebih Berani dan Tak menjadi Korban Bullying

Ericha Fernanda - Minggu, 6 Juni 2021
Mengajari anak lebih berani agar tak menjadi korban bullying
Mengajari anak lebih berani agar tak menjadi korban bullying Peter Berglund

Parapuan.co - Kawan Puan, mengajari anak lebih berani penting sekali dilakukan.

Sebab dengan mengajarkan anak lebih berani, bisa menghindarkan mereka menjadi korban bullying.

Apalagi kasus bullying atau perundungan di kalangan anak semakin hari kian mengkhawatirkan.

Baca Juga: Pedofilia: Pengertian, Gejala, dan Cara Mencegah Pelecehan Seksual Pada Anak

Dampak dari bullying pada anak ini bisa sangat berbahaya lo, Kawan Puan!

Di antaranya ketidakpercayaan diri, malu untuk bersosialisasi, dan mengisolasi diri sehingga menjadi pribadi yang tidak mau terlihat dari lingkungan.

Kawan Puan yang memiliki anak, keponakan, atau adik yang masih kecil sebaiknya perlu mengajari mereka agar kelak menjadi korban bullying.

Selain itu, mengajarkan anak lebih berani juga bisa bisa membuat mereka bisa melawan pelaku bullying dalam arti positif dan mengedukasi.

Sebab, potensi bullying bisa terjadi di media sosial, sekolah, lingkungan pertemanannya, bahkan keluarga atau kerabatnya sendiri.

Melansir Kompas.com, berikut ini cara mengajari anak lebih berani yang bisa Kawan Puan coba!

1. Membiasakan bersikap baik dan berani

Biasakan anak untuk bersikap baik, sopan, dan ramah sedari kecil kepada siapa saja dan di mana saja.

Perlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan pula.

Ajari anak untuk menjadi pemberani termasuk untuk mencari bantuan ketika mengalami tindakan bullying.

Selain itu, beri tahu anak pentingnya membela orang lain yang sedang menjadi korban bullying agar perilaku tersebut bisa segera hilang dari lingkungannya.

Baca Juga: Lebih Disukai Anak, Pahami Karakteristik Gaya Pengasuhan Berwibawa

2. Memberi tahu agar anak tidak merasa rendah diri ketika terjadi bullying

Sampaikan kepada anak soal pentingnya mempertahankan diri dengan kepala tegak termasuk saat menjadi sasaran perundungan.

Jangan biarkan perilaku negatif itu membuat anak merasa rendah diri dan malu.

Ingatkan mereka untuk memberikan afirmasi positif pada diri sendiri.

Sebagai orang tua, kamu perlu memberitahukan anak-anak agar percaya pada dirinya sendiri karena mereka berharga.

3. Memberi tahu perundung soal perasaan dan pendapat anak-anak

Ajari anak untuk berani berbicara merespon tindakan bullying yang dialaminya.

Sampaikan kepada perundung soal perasaannya terkait tindakan tersebut dan hal yang diinginkan.

Misalnya, "Aku tidak berkenan ketika kamu memanggilku dengan julukan olok-olok karena aku memiliki nama asli. Aku ingin kamu memanggilku dengan nama asliku."

Katakan hal ini dengan suara yang tenang dan penuh tekad agar pesannya benar-benar tersampaikan.

Baca Juga: Anak Harus Menurut, Ketahui 7 Karakteristik Lain Pola Asuh Otoriter

4. Tidak menangis saat menjadi korban bullying

Air mata hanya akan menambah kepuasan perundung karena mereka bertujuan ingin menyakiti.

Beritahukan kepada anak agar menahan air matanya di depan perundung dan bersikap seolah-olah ejekannya tidak menyakitkan.

Namun, bukan berarti anak dilarang mengekespresikan kesedihannya karena menjadi korban bullying.

Beri waktu dan kesempatan anak untuk mencurahkan semua keluh kesahnya karena tindakan yang dialaminya.

5. Tidak perlu takut dengan ancaman perundung

Perundung kerap mengancam korbannya dengan berbagai hal.

Mereka akan merasa tidak terpuaskan jika korbannya menganggap remeh kata-katanya atau menertawakannya.

Baca Juga: Menghabiskan Waktu Bersama Anak Meningkatkan Kedermawanan dan Kasih Sayang

Sampaikan kepada anak cara merespons ancamannya dengan tepat agar tak lagi jadi targetnya.

Setelah itu, beritahukan kepada orang orang tua dan guru soal perundungan tersebut.

Nah itulah beberapa cara mengajari anak lebih berani.

Yuk Kawan Puan, sama-sama kita praktikkan cara ini agar anak lebih berani, agar kelak mereka tak menjadi korban bullying. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintya